SOLOPOS.COM - Kandidat Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Junior berhasil mempertahankan keunggulannya berdasarkan hasil survei menjelang pemilihan presiden pada 9 Mei 2022. (Bisnis/Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA—Anak diktator Filipina Ferdinand Marcos, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr, segera menjadi presiden baru Filipina setelah dengan kemenangan telak mengalahkan pesaing terdekatnya Leni Robredo. Saat ini penghitungan suara telah mencapai 94,2 persen.

Sukses Ferdinand Marcos Jr merupakan kemenangan bersejarah hampir empat dekade setelah rakyat Filipina menjatuhkan keluarganya dari kekuasaan.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Marcos Jr dinilai  berhasil mengubur masa lalu keluarganya dan kembali menggalang persatuan dengan membangun citra baru sebagai calon pemimpin masa depan.

Baca Juga: Presiden Duterte Beri Penghargaan Spesial ke Menkumham Yasonna Laoly

Berdasarkan pantauan dari Komisi Pemilihan Umum (Comelec) pada hari ini pukul 04:41 waktu setempat, hasil sementara menunjukkan Marcos Jr meraih 30.015.540 suara sejauh ini atau mewakili 58,86 persen dari total suara yang dilaporkan untuk semua kandidat presiden.

Dengan demikian Marcos Jr yang berusia 64 tahun akan menjadi presiden ke-17 Filipina setelah meraih lebih dari dua kali lipat suara dari lawan terdekatnya, Wakil Presiden Leni Robredo, yang mengumpulkan 14.309.524 suara atau 28,06 persen hingga kini.

Dia akan menggantikan orang kuat Presiden Rodrigo Duterte. Sedangkan Wali Kota Davao City Sara Duterte, yang merupakan putri sang pesiden, hampir dipastikan pula akan mendampingi Marcos Jr sebagai wakil presiden setelah mendapatkan 30.310.743 suara atau 61,08% pada pukul 4:06 pagi ini.

Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Politik, Mengapa?

Pilpres dengan kemenangan telak kali ini merupakan yang pertama sejak kelahiran kembali demokrasi di Filipina pada 1986. Duterte pun menyatakan tidak memberikan dukungan pada salah satu kandidat.

Marcos Jr akan memimpin Filipina selama enam tahun ke depan dengan beban mengarahkan negara itu ke dalam pemulihan ekonomi setelah pandemi global melanda.

Dia berjanji melanjutkan hubungan hangat Duterte dengan negara adidaya China dan akan menghindari Pengadilan Kriminal Internasional yang menyelidiki Presiden Duterte dan anak buahnya atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas ribuan pembunuhan selama perang narkoba.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Beda Nasib Klan Politik Ferdinand Marcos dan Soeharto

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya