SOLOPOS.COM - Tiga korban pembantaian tersangka Randitya Aji P, 18, yaitu Arip Jarwanto, 45, Wahyu Ningsih, 40, dan Tukiyem, 70 (posisi tidur dari kiri ke kanan), dirawat secara intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali, Selasa (30/7/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Tiga korban pembantaian tersangka Randitya Aji P, 18, yaitu Arip Jarwanto, 45, Wahyu Ningsih, 40, dan Tukiyem, 70 (posisi tidur dari kiri ke kanan), dirawat secara intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali, Selasa (30/7/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Tiga korban pembantaian tersangka Randitya Aji P, 18, yaitu Arip Jarwanto, 45, Wahyu Ningsih, 40, dan Tukiyem, 70 (posisi tidur dari kiri ke kanan), dirawat secara intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali, Selasa (30/7/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Biadab! Kasus anak membantai anggota keluarganya yang terjadi di Boyolali merupakan tindakan sadis. Kejadian berlangsung di Surowedanan RT 002/RW009, Pulisen, Boyolali, Selasa (30/7/2013). Sebelum beraksi pelaku mengunci semua pintu, sehingga korban tak bisa melarikan diri.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Randitya Aji J.P, 18, warga Jl Sunan Giri No 5, Kelurahan Simpang Siri, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Jambi, menusuk dan membacok ayahnya, ibu tirinya, nenek dan adiknya.

Arip Jarwanto, 45, warga Surowedanan, ditusuk dan dibacok dengan menggunakan pisau dapur dan parang.  Istri Arip yang tak lain ibu tirinya, Wahyuningsih juga dilukai. Nenek kandungnya, Tukiyem, 70 dan adik tirinya, Agung Prasetya juga ditusuk.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian berlangsung pukul 00.30 WIB. Saat itu, Jarwanto tidur di kamar bersama Wahyuningsih serta anak bungsu mereka, Meyra Fatmawati, 8.

Tersangka kemudian masuk ke kamar Jarwanto, setelah sebelumnya mengunci semua pintu di dalam rumah korban.

Di kamar Jarwanto, pelaku langsung mencekik korban dan menusuknya beberapa kali dengan pisau dapur yang sengaja dibawanya. Saat itulah, Wahyuningsih terbangun dan melihat suaminya yang sudah bersimbah darah, tengah berebut pisau dapur dengan pelaku.

Spontan, Wahyuningsih berteriak meminta tolong. Nahas, pelaku justru menyabetkan parang ke arah Wahyuningsih hingga melukai pipi kirinya.

Ketika itu, Tukiyem yang mendengar keributan dari arah kamar anaknya, langsung masuk ke kamar Jarwanto, disusul Agung.

Mengetahui kedatangan nenek dan adik tirinya, pelaku langsung menyabetkan parangnya dengan membabi buta ke arah sang nenek dan kedua adik tirinya yang saat itu masih di dalam kamar.

Akibatnya, Tukiyem terluka parah di bagian dahi, tangan kanan dan hidungnya pun cuil. Sementara saat hendak menebaskan parang ke arah Meyra, Agung langsung berusaha melindungi adiknya hingga si bungsu luput dari tebasan parang.

Namun Agung yang sempat terkena sabetan parang pelaku, terluka di pipi kanannya. Dalam kondisi tersebut, Wahyuningsih berusaha keluar rumah untuk meminta pertolongan kepada para tetangga.

Namun sayang, korban tak bisa keluar rumah karena semua pintu terkunci. Saat berteriak di pintu depan, pelaku mengejar Wahyuningsih dan kembali menyabetkan parangnya hingga melukai kedua lengan korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya