SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) akan memindahkan 9.000 personel militernya dari Jepang, ke Guam dan wilayah Asia-Pasifik lainnya seperi Hawaii dan Australia.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan di Washington dan Tokyo, Jumat (27/4/2012), kedua belah pihak menyatakan akan tetap berkomitmen memindahkan pangkalan militer Futenma dari lokasinya di wilayah perkotaan ke pesisi. Relokasi tersebut telah banyak ditentang warga setempat, yang menuntut pemindahan sepenuhnya pangkalan AS dari Okinawa.

Menurut kedua pemerintah, langkah ini merupakan satu-satunya solusi layak yang bisa ditetapkan saat ini. Tidak ada kerangka waktu pasti mengenai penarikan itu, dengan pernyataan yang hanya menyebut penarikan akan dilakukan sesegera mungkin sambil memastikan adanya kemampuan operasional selama proses berlangsung.

Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, memuji kesepakatan itu dan mengatakan keputusan tersebut akan mengurangi beban penduduk Okinawa. “Saya sangat senang, setelah bertahun-tahun kami akhirnya mencapai kesepakatan penting dan rencana untuk dijalankan,” ujar Panetta seperti dilansir yahoonews.

Sedangkan Menlu Jepang, Koichiro Gemba, mengatakan, kesepakatan itu merupakancermin dari berkembangnya realitas regional bersamaan dengan ketakutan yang berkembang antara negara-negara Asia dan AS terkait peningkatan signifikan militer China. “Perubahan keamanan lingkungan tidak akan menggu kita. Jepang dan AS harus memikul tanggung jawab dan melaksanakan rencana-rencana dengan cepat,” ujarnya kepada wartawan di Tokyo.

“Masalah pemindahan (pangkalan militer) telah menghentikan semuanya. Kita harus membuat kemajuan,” imbuhnya.

Kesepakatan ini tercapai menjelang kunjungan Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, ke Washington untuk bertemu Presiden Barack Obama, Senin (30/4). Kedua negara telah lama bersitegang terkait penempatan personel militer AS secara berkepanjangan di Okinawa.

Gesekan tinggi terjadi menyusul kasus perkosaan pada 1995 oleh personel militer AS terhadap anak-anak sekolah setempat. Kasus ini memicu protes luas di Okinawa.

Berdasarkan perjanjian keamanan bilateral 1960, ada 47.000 pasukan AS yang ditempatkan di Jepang. “Setelah macet selama bertahun-tahun, segalanya akan mulai bergerak,” ujar Duta Besar Jepang untuk AS, Ichiro Fujisaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya