SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia (Indonesia Infrastructure and Finance Compact) di Washington D.C, pada Kamis (13/4/2023). ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta/pri.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia senilai US$698 juta dolar AS atau setara Rp10,2 triliun.

Kesepakatan Indonesia Infrastructure and Finance Compact itu merupakan hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC) pemerintah AS dan pemerintah Indonesia, dengan kontribusi Rp9,5 triliun dari Amerika Serikat dan Rp718 miliar dari Pemerintah Indonesia, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat (14/3/2023), mengutip Antara.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Indonesia Infrastructure and Finance Compact bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan bagi infrastruktur transportasi dan logistik Indonesia serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang dimiliki oleh perempuan.

“Indonesia mengambil tindakan penting untuk membangun lingkungan keuangan yang kuat, yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang,” kata Menkeu Sri Mulyani.

“Saya senang melihat bagaimana upaya bersama kita akan terus memperkuat ketahanan ekonomi bagi generasi Indonesia saat ini dan mendatang,” ujarnya.

Upacara penandatanganan kesepakatan itu dilangsungkan di kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington D.C, pada Kamis (13/4/2023) waktu setempat, bersama perwakilan dari pemerintah AS dan Indonesia.

“Kemitraan ini merepresentasikan keyakinan bersama Amerika Serikat dan Indonesia akan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi,” ujar Menteri Yellen, yang juga Wakil Ketua Dewan Direksi MCC.

“Kesepakatan ini akan mendukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) Indonesia, serta pengembangan infrastruktur tahan iklim yang memenuhi standar, di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) yang diumumkan bersama oleh presiden kedua negara kita di KTT G20,” lanjutnya.

Sektor UMKM Indonesia menyumbang hampir 97 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang sekitar 57 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

Sementara Indonesia terus berinvestasi di sektor manufaktur dan di bidang ekspor berbasis komoditas, infrastruktur berkualitas tinggi diperlukan untuk mengangkut pekerja dan barang.

CEO MCC Alice Albright yang turut serta dalam penandatanganan kesepakatan tersebut mengaku bangga akan hubungan yang sudah terjalin selama hampir 20 tahun dengan pemerintah Indonesia.

“Dengan investasi ini, kerja sama kita dalam berbagai proyek akan bernilai total lebih dari 1 miliar dolar. Kesepakatan yang ditandatangani hari ini akan difokuskan pada keberlanjutan dan skalabilitas, meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal lainnya sambil menciptakan peluang yang lebih besar bagi pemilik bisnis untuk mengakses modal pasar,” ujar CEO Albright.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya