SOLOPOS.COM - Pedagang, Yamto, menata tabung elpiji ukuran tiga kilogram kosong di tokonya di kawasan Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Kamis (1/9/2016). Elpiji tabung tiga kilogram ditingkat pengecer mulai langka karena jumlah pasokan dikurangi. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Amankan pasokan, Pertamina menambah pasokan elpiji 3 kg.

Solopos.com, SOLO–PT Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) akan menambah pasokan elpiji 3 kilogram (kg) mulai Sabtu (3/9/2016). Penambahan ini sebagai langkah antisipasi menipisnya pasokan akibat tingginya permintaan masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Ketua Bidang Elpiji Himpunan Wirawasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengakui pasokan gas melon dilapangan sempat menipis karena tingginya permintaan masyarakat. Hal ini mengingat sedang musim kemarau sehingga aktivitas masyarakat dengan memanfaatkan elpiji 3 kg juga meningkat.

“Alokasi reguler selama September akan ada kenaikan. Agustus alokasi harian sebanyak 26.517 tabung ditambah menjadi 26.669 tabung untuk Solo. Selain itu, masih akan ditambah alokasi harian fakultatif sekitar 6%. Penyaluran penambahan alokasi dimulai besok [Sabtu] sehingga dua sampai tiga hari ke depan pasokan di masyarakat akan kembali normal,” ungkap Budi saat dihubungi Solopos.com, Jumat (2/9/2016).

Officer Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV JBT, Muslim Dharmawan, menyampaikan penambahan tersebut berdasarkan pengajuan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Solo serta Hiswana Migas Soloraya. Oleh karena itu, akan ada penambahan pasokan seitar 10 ton per hari.

Dia menegaskan Pertamina tidak mengurangi pasokan gas melon ke masyarakat. Hal ini karena Pertamina merupakan operator bukan regulator sehingga alokasi yang didistribusikan tidak akan di bawah dari alokasi yang telah ditetapkan pemerintah.

Officer Communication and Relations Pertamina MOR IV JBT, Didi Andrian Indra Kusuma, merinci penambahan di Solo sebanyak 6% atau 3.600 tabung yang dilakukan selama 10 hari terhitung Sabtu besok. “Tambahan alokasi elpiji 3 kg selalu dilakukan saat ada hari raya atau hari libur nasional untuk menjaga pasokan di lapangan,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji 3 kg di pangkalan. Hal ini karena terjamin takarannya dan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp15.500. Dia mengungkapkan pengecer berada di luar jaringan distribusi Pertamina sehingga sulit untuk dikontrol.

Sementara itu, terkait dengan pasokan pertalite di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang mengalami kendala, Didi mengakui sempat ada keterlambatan distribusi. Muslim menjelaskan konsumsi pertalite setelah adanya program pembatasan jumlah nozzle premium dan mewajibkan semua SPBU menjual pertalite, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki research octan number (RON) 90 ini naik 300%.

“Kenaikan konsumsi pertalite ini melebihi ekspektasi dari Pertamina. Saat ini, konsumsi pertalite secara nasional sebanyak 1.500 KL padahal supply yang bisa dipenuhi di dalam negeri hanya 800 KL-900 KL dan sisanya impor. Beberapa waktu lalu sempat ada kendala di pengapalan sehingga menganggu proses distribusi ke SPBU. Namun sekarang sudah mulai normal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya