SOLOPOS.COM - Hari Buruh Sedunia May Day. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto melarang anggotanya membawa senjata api saat pengamanan peringatan dan unjuk rasa Hari Buruh Internasional atau May Day di Ibu Kota.

“Ingat tidak ada yang membawa senjata api, ” katanya saat memberikan arahan di Apel Pengamanan Perayaan Hari Buruh Internasional yang dihadiri personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP dan pihak terkait lainnya di Monas, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023) seperti dilansir Antara.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Karyoto juga mengingatkan kepada tim pengamanan gabungan yang berjumlah 1.624 personel untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan peringatan Hari Buruh Internasional.

“Tentunya, mengamankan adalah memberikan rasa aman dan nyaman kepada saudara-saudara kita yang melakukan kegiatan maupun memberikan keamanan kepada masyarakat yang terdampak,” katanya.

Karyoto juga menyebutkan, penggunaan gas air mata ke arah massa harus menunggu instruksi dari Kapolda.

“Penggunaan gas air mata menunggu perintah dari saya,” katanya yang menambahkan bahwa dirinya dan beberapa perwira Polda Metro Jaya akan menilai apakah layak menggunakan gas air mata atau tidak.

Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga berharap peringatan Hari Buruh Internasional di DKI Jakarta berlangsung aman dan tertib.

“Kita berharap dan berdoa mudah-mudahan acara hari ini bisa berjalan tertib dan akan menimbulkan keamanan masyarakat,” katanya.

Polda Metro Jaya juga mengantisipasi penyusup yang membaur ke gabungan massa saat perayaan Hari Buruh Internasional atau “May Day” di Ibu Kota.

“Kami sudah lama melakukan pengumpulan informasi, intelijen itu ada di tingkat Polsek, Polres dan Polda, tentunya intelijen punya jalur khusus untuk memonitor orang-orang atau kelompok-kelompok yang punya agenda lain,” kata Kapolda.

Karyoto juga menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyusup di perayaan Hari Buruh Internasional.

“Kami sudah perintahkan kepada Kasatwil [Kepala Satuan Wilayah] di daerah-daerah yang ada masyarakat yang akan datang ke sini, untuk melakukan ‘screening’. Jangan sampai mereka membawa bahan-bahan yang berbahaya, baik membahayakan mereka ataupun kita aparat keamanan,” katanya.

Karyoto juga berharap massa dari kelompok lain untuk tidak berbuat onar yang menimbulkan kericuhan di tengah perayaan Hari Buruh Internasional.

“Mudah mudahan orang-orang yang memiliki agenda lain, tidak melakukan apalagi untuk hal-hal yang sifatnya destruktif, mengganggu dan memicu kericuhan,” katanya.

Karyoto juga menyebutkan, sekitar 50.000 massa yang akan melakukan perayaan tersebut.

“Dari laporan mereka, pemberitahuan sekitar 50.000, mudah mudahan tidak sebanyak itu. Dengan momen Lebaran, kami mengharapkan semangat dari saudara-saudara kita, pekerja ini adalah semangat untuk membangun negeri, ” ungkapnya.

Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut juga mengimbau para peserta perayaan Hari Buruh Internasional untuk tetap menjaga ketertiban saat acara berlangsung.

“Rekan-rekan boleh punya aspirasi, disampaikan dengan baik, dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang santun,” katanya.

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana menggelar aksi massa di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, saat memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2023 ini.

Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan, pihaknya akan menyampaikan sejumlah tuntutan dan satu seruan dalam rangkaian aksi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya