ALQURAN RAKSASA : Terbukti Bukan dari Langit, Mushaf Raksasa Dibakar MUI

Alquran raksasa yang ditemukan di salah satu rumah warga Sidoarjo, Jawa Timur, sempat menghebohkan publik.

Solopos.com, SOLO – Berita penemuan Alquran raksasa di kediaman Nanang Asrianto, 38, yang merupakan warga Sidoarjo, Jawa Timur, pada pertengahan Januari lalu, menimbulkan polemik panjang. Akhirnya, drama misteri Alquran tersebut berujung pada pembakaran.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Sebagaimana diberitakan Solopos.com pada Selasa (13/1/2015) lalu, Alquran raksasa ditemukan secara tiba-tiba, bahkan diklaim jatuh dari langit. Tidak lama kemudian, muncullah wacana pembakaran Alquran tersebut, Kamis (29/1/2015) lalu.

Sementara itu, pantauan Solopos.com pada tayangan Liputan6 Pagi, Minggu (15/2/2015), pukul 05.30 WIB, wacana pembakaran Alquran raksasa tersebut telah terlaksana pada Sabtu (14/2/2015). Alquran yang dipercaya mistis tersebut terbukti palsu.

Ahli Alquran dari MUI menyebut kitab tersebut bukan sebagai Alquran, tapi mushaf biasa. Setelah melibatkan tiga sampai empat penghafal Alquran, ditemukan banyak kesalahan dalam mushaf tersebut.

“Karena itu banyak titik kekeliruannya, mulai harakat, panjang pendek, penulisan huruf yang tertukar, ada kalimat-kalimat yang tertukar, bahkan ada ayat yang panjang mungsret jadi pendek,” jelas Sekretaris Umum MUI Sidoarjo, KH. Abd Wachid Harun.

Mushaf tersebut juga terbukti tidak jatuh dari langit, melainkan dibeli Nanang dari seseorang dengan harga Rp420 juta. “Pak anang beli dari orang yang membeli mushaf tersebut dari daerah madura,” jelas Kompol Mujiono dari Kapolres Porong.

Proses pembakaran Alquran palsu tersebut, diawali dengan pemotongan mushaf menjadi ukuran kecil-kecil. Setelah itu, baru dibakar. Pembakaran dilakukan di kantor MUI Sidoarjo.

Sampai saat ini, pihak berwajib masih belum mengetahui motif dibalik aksi Nanang mengatakan pada publik tentang penemuan Alquran raksasa tersebut.