SOLOPOS.COM - Kondisi ruangan tempat praktik diduga aliran sesat pimpinan Aliyudin di Cisoka, Kabupaten Tangerang. (Antara/Azmi).

Solopos.com, TANGERANG–Beredar video ritual penganut aliran diduga sesat di Desa  Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Ritual itu dinilai tidak sesuai ajaran Islam.

Mereka menggelar ritual di makam dan melibatkan seekor anjing berwarna hitam.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Bahkan, beredar informasi yang menyebut peziarah aliran sesat di Tangerang yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh anjing tersebut.

Selain itu, para pengikut aliran sesat Tangerang tersebut mengucapkan istigfar secara terbalik dari astaghfirullahaladzim menjadi haladzimastagfirullah.

Video yang viral itu menghebohkan warga desa setempat.

Merespons hal itu Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cisokam, Tangerang menelusuri kebenaran video itu.

Camat Cisoka Encep Sahayat di Tangerang, Rabu (15/2/2023), mengatakan temuan aliran sesat di Tangerang itu berawal dari informasi masyarakat setempat.

Kemudian pihaknya bersama instansi terkait mengecek lokasi tempat keberadaan aliran sesat yang dipimpin seorang pria bernama Aliyudin di Tangerang.

“Setelah berkoordinasi kami langsung mendatangi tempat Aliyudin di Kapung Cibuluh. Kemudian kami melihat langsung tempat ritual seperti apa dan betul di situ ada makam [tempat digelar ritual],” katanya dikutip dari Antara.

Encep melanjutkan dari hasil penelusuran Forkopimcam ke lokasi tempat pemimpin aliran sesat di Tangerang itu, ditemukan sebuah ruangan yang terdapat tiga makam di dalamnya.

Namun, setelah dicek lebih dalam dipastikan itu bukan makam sungguhan, tetapi buatan sendiri pimpinan aliran sesat tersebut.

“Dipastikan itu bukan makam sungguhan. Karena itu buatan sendiri dari Aliyudin. Dan setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran,” ujarnya.

Menurut Encep, berdasar hasil penelusuran dan koordinasi dengan beberapa tokoh agama, aliran sesat di Tangerang yang dipimpin Aliyudin tersebut dinyatakan sesat. Salah satu alasannya karena ritual kelompok tersebut tidak sesuai dengan kaidah Islam.

“Yang bersangkutan [pelaku] menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut,” ungkap dia.

Hal itu karena kelompok aliran sesat di Tangerang itu meresahkan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya