SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Antara-Humas Pemkot Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA — Alhamdulillah, santri dan santriwati dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menempuh pendidikan pondok pesantren di Kota Surabaya, Jawa Timur, bakal mendapatkan beasiswa mulai 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, mengatakan anggaran beasiswa pendidikan yang sudah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Surabaya 2022 tidak hanya untuk pelajar SMA/SMK di sekolah umum saja. Namun juga pelajar atau santri di pondok pesantren (Ponpes).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Jadi seluruh anak SMA/SMK atau yang mondok (pondok pesantren), pun kalau ternyata masuk dalam daftar MBR, maka secara otomatis akan kita berikan bantuan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Hari Libur Maulid Nabi Muhammad Digeser, Tak Lagi 19 Oktober

Menurut dia, anggaran untuk keperluan beasiswa pelajar jenjang SMA/SMK sederajat di Surabaya sebesar Rp47 miliar. Anggaran ini masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) RAPBD Surabaya 2022.

Ia menjelaskan, formula beasiswa yang disiapkan itu sama seperti Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) untuk jenjang SD dan SMP. Harapannya, anak dari keluarga MBR baik jenjang SD, SMP maupun SMA/SMK mendapatkan akses pendidikan yang sama.

“Jadi seperti BOPDA untuk SD-SMP dan kita lakukan untuk SMA/SMK. Jadi semuanya agar mendapatkan pendidikan yang maksimal,” ujarnya.

Baca juga: Makam Misterius Muncul di Pinggir Jalur Ijen Banyuwangi, Keramat?

Wali Kota Surabaya Eri menyatakan, beasiswa senilai Rp47 miliar itu direalisasikan dalam bentuk seragam dan SPP bagi pelajar dari keluarga MBR. Saat ini, kata dia, Pemkot bersama DPRD Surabaya juga tengah mematangkan dalam pembahasan RAPBD 2022.

“Saat ini jumlah pelajar yang dapat beasiswa masih didata terus,” kata Eri.

Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Eri menyatakan tidak ingin ada anak Surabaya yang putus sekolah karena pandemi Covid-19. Baginya, pemkot harus selalu hadir untuk memastikan pendidikan anak-anak Surabaya terpenuhi.

“Prinsipnya, pemerintah harus bisa hadir. Kami ingin memastikan kualitas pendidikan di Surabaya bisa maksimal. Penerapannya (beasiswa SMA/SMK) pada tahun 2022,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya