SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelompok militan Al Shabaab di Somalia. (Foxnews.com)

Kelompok militan Al Shabaab meluncurkan video pembunuhan sadis terhadap seorang tentara Uganda.

Solopos.com, JANALE – Kelompok militan Al Shabaab merilis video berisi rekaman pembunuhan terhadap seorang tentara Uganda. Prajurit yang menjadi korban kekejaman Al Shabaab itu ditangkap dalam sebuah serangkan di markas pasukan keamanan Uni Afrika, di Janale, Somalia pada September 2015.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Dikabarkan Fox News, Selasa (17/1/2017), rekaman video tersebut memperlihatkan Masassa, seorang tentara Uganda yang duduk di tanah dengan tangan diborgol. Sementara di belakangnya ada seseorang yang berdiri sambil menodongkan pistol ke kepala serdadu itu. Di bagian selanjutnya, video itu memperlihatkan Massasa yang terjungkal setelah peluru menembus kepalanya.

Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari pihak militer Uganda atas beredarnya rekaman tersebut. Bahkan, hingga kini belum jelas berapa jumlah tentara Uganda yang telah dibunuh oleh Al Shabaab.

Sementara itu, beberapa sumber menyebut Al Shabaab telah membunuh 50 pasukan Uganda setelah melakukan penyerangan ke markas mereka. Salah seorang sumber yang tak disebutkan namanya mengatakan kelompok Al Shabaab telah mengambil alih markas militer tersebut dan menjarah gudang senjata.

Lebih lanjut, sumber tersebut mengatakan kelompok AL Shabaab sebelumnya pernah mengumpulkan mayat tentara Uganda dan merekamnya dalam sebuah video. Mereka juga mengibarkan bendera mereka di markas militer tersebut.

Serangan yang dilakukan oleh kelompok Al Shabaab kepada tentara Uganda itu kabarnya merupakan serangan balas dendam. Pasalnya, pasukan Uganda sebelumnya pernah membunuh tujuh warga sipil di sebuah pernikahan yang di gelar di suatu kota di Somalia pada Juli 2015.

Dilansir BBC, Rabu (18/1/2017), Al Shabaab merupakan kelompok separatis anti pemerintah Somalia. Kelompok ini merupakan pecahan dari pemerintah persatuan Islam yang dibentuk pada 2006 untuk mendirikan negara Islam di Afrika Timur. Guna mencapai tujuan tersebut, anggota kelompok ini gencar melakukan sejumlah serangan di beberapa negara Afrika Timur, seperti Kenya dan Uganda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya