SOLOPOS.COM - Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Gunung Sinabung (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, MEDAN – Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, belum kunjung reda menyebabkan 2.856 siswa terpaksa mengungsi.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kendati dalam pengungsian, para siswa korban letusan Gunung Sinabung dipastikan tetap bersekolah seperti biasanya.

Sebelum status Gunung Sinabung dinyatakan Awas pada level 4 setidaknya tedapat 1.316 anak korban pengungsi yang sudah mengikuti proses belajar di sekolah-sekolah terdekat dengan lokasi pengungsian dan sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Karo.

“Pasca ditetapkannya status Awas, anak sekolah yang ikut mengungsi bertambah 1.540 anak sehingga total menjadi 2.856 anak,” ungkapnya, Minggu (1/12/2013).

Menurutnya, belajar dari erupsi September 2010 lalu yang terdapat 12.000 jiwa pengungsi saat itu, maka untuk penanganan anak sekolah dengan dititipkan pada sekolah terdekat dari pos pengungsian.

Begitu pula dengan penanganan saat ini, anak-anak yang ikut mengungsi dititipkan di sekolah-sekolah terdekat dengan mengandalkan guru dari sekolah yang bersangkutan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Sastra Tarigan, menyatakan Pemerintah Kabupaten Karo tetap memperhatikan pendidikan anak-anak korban pengungsi Gunung Sinabung.

Bertambahnya jumlah pengungsi segera diantisipasi dengan mendata jumlah anak-anak sekolah di setiap titik pos pengungsian. Anak-anak pengungsi diusahakan tetap belajar meski harus belajar di tenda darurat atau dititipkan di sekolah-sekolah terdekat.

“Anak-anak ini akan terus belajar di sekolah terdekat hingga status Gunung Sinabung dinyatakan kembali normal,” paparnya.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan, sebanyak 2.856 anak pengungsi tersebut terdiri dari 1.579 pelajar tingkat SD, 835 pelajar tingkat SMP dan 442 pelajar tingkat SMA. Mereka mengikuti proses belajar di sekolah-sekolah  terdekat dengan lokasi pengungsian yang sudah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Karo.

Kendala transportasi bagi siswa dari pos pengungsian ke sekolah akan diatasi dengan mengerahkan truk-truk TNI, Polri, BPBD, Dinas PU dan Satpol PP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya