Solopos.com, TERNATE — Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Ternate, Maluku, Senin (11/4/2022), berakhir ricuh.
Kericuhan dipicu penolakan massa terhadap kehadiran Sekretaris Kota Ternate Jusuf Sunya yang akan menemui peserta aksi.
Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya
Aksi demo berawal dari perwakilan mahasiswa menemui Pemkot Ternate yang difasilitasi Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit untuk menemui massa aksi di depan Kantor Wali Kota Ternate dan Pemkot Ternate diwakili Sekkot Ternate Jusuf Ternate.
Akan tetapi, kehadiran Sekkot Ternate mendapat penolakan dan terjadilah aksi saling dorong antara aparat keamanan dengan mahasiswa dan mengakibatkan pagar kantor Wali Kota Ternate rusak.
Baca Juga: Demo di Solo, ARB Soloraya Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Sekkot Jusuf Sunya ketika dihubungi menyatakan mewakili Pemkot Ternate akan menyampaikan seluruh tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Memang, saat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, membuat kondisi ekonomi lesu dan masyarakat terkena dampaknya, sehingga Pemkot Ternate mendukung aksi mahasiswa untuk menyampaikan ke pemerintah pusat,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Selain itu, terkait isu politik masa jabatan presiden tiga periode sudah dibantah pemerintah pusat.
“Saya mengajak mahasiswa mari sampaikan aspirasi jangan anarkis dan ciptakan rasa kondusif, karena saat ini fokus Pemkot Ternate bagaimana upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya bersama Satgas Pangan akan menindak perusahaan nakal yang mencoba-coba menjual minyak goreng dengan harga tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Ikut Aksi Mahasiswa di DPR, Ade Armando Dianiaya Sekelompok Orang
Koordinator Aksi Komite BBM Maluku Utara, Aldian Haris merasa aneh jika pemerintah kota Ternate mengaku tidak berwenang mengintervensi harga di tingkat pengecer.
“Mahalnya harga sembako butuh kerja sama untuk menyuarakan, rakyat pekerja, sopir angkot, nelayan ibu-ibu pedagang kaki lima akibat kebijakan yang tidak ada adil,” ujarnya.
Semenara itu, Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit menyatakan untuk personel yang diterjunkan ini akan melakukan pengamanan terpusat di objek vital nasional seperti bandara, Pertamina, SPBU, serta kantor-kantor pemerintahan.
Baca Juga: Aksi 11 April di Makassar, Mahasiswa Blokade Jalan dan Bakar Ban
Kendati demikian, Polres Ternate berharap agar dalam penyampaian aspirasi dan pendapatnya di depan untuk agar bisa bersama-sama menjaga ketertiban, agar kondisi kamtibmas di Ternate dalam aman dan terkendali.
Selain itu, Kapolres meminta agar elemen mahasiswa yang menggelar aksi di berbagai titik untuk tetap kondusif demi menghormati bulan suci Ramadan.