Solopos.com, SOLO — Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menghitung jumlah meteran listrik pada bulan ini berdasarkan rata-rata penggunaan selama tiga bulan terakhir. Hal ini sebagai bentuk antisipasi rencana aksi mogok buruh outsourcing PLN se-Soloraya pada 24-30 Oktober.
Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya
Asisten Manager Transaksi Energi (TE) PLN Area Solo, Edi Karsono, mengatakan pemakaian listrik pelanggan cenderung fluktiatif. Meski begitu, menurut dia, selama tiga bulan biasanya penggunaan listrik tidak banyak berubah. Oleh karena itu, penghitungan banyaknya meteran yang digunakan berdasarkan rata-rata pemakaian selama tiga bulan dinilai lebih mendekati
kebenaran.
“Kami memiliki history pemakaian listrik pelanggan jadi berdasarkan bahan kajian, biasanya selama tiga bulan penggunaan listrik tidak akan terpaut jauh. Penghitungan berdasarkan rata-rata penggunaan selama tiga bulan tersebut sudah menjadi standar di PLN,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2013).
Meski begitu, Edi mengaku hal itu merupakan skenario yang akan dilakukan untuk hal paling buruk.
Pejabat Humas PLN Area Solo, Soeharmanto, menambahkan penghitungan akan diambil dari rata-rata penggunaan listrik pada Juli, Agustus, dan September. Dia mencontohkan apabila pada Juli jumlah listrik yang digunakan sebanyak 10 KWH, Agustus sebanyak 11 KWH dan September sebanyak 12 KWH, maka pemakaian listrik pada Oktober diasumsikan
sebanyak 11 KWH.
Soeharmanto mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya untuk berkoordinasi dengan vendor atau perusahaan yang membawahi buruh outsourcing tersebut.
Menurut dia, buruh-buruh tersebut tidak berada langsung di bawah PLN namun merupakan karyawan dari rekanan yang bertugas mencatat penggunaan meteran pelanggan pascabayar.
“Kami terus melakukan pendekatan. Semoga mogok tersebut tidak akan terjadi,” ujar Soeharmanto.
Edi mengatakan pencatatan meteran listrik simpel karena hanya memotret menggunakan alat yang sudah online dan langsung tersambung ke server PLN. Oleh karena itu, foto meteran langsung terkirim dan langsung bisa dihitung.