SOLOPOS.COM - Donald Trump memperkenalkan Setya Novanto. (Istimewa/Youtube)

Aksi kontroversial Donald Trump berlanjut melalui iklan. Ia tetap melarang muslim memasuki AS.

Solopos.com, SOLO – Bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melalui iklannya kembali mengungkapkan keinginannya melarang muslim memasuki Amerika Serikat. Iklan televisi pertamanya itu dilakukan untuk kampanye Pemilu AS 2016.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Para politisi lain berpura-pura soal lain namun Donald Trump menyeru terorisme Islam radikal, itulah mengapa dia menyerukan penghentian sementara kaum muslim masuk ke Amerika Serikat,” demikian bunyi iklan kampanye itu.

Iklan itu dibuka dengan cuplikan video mengenai miliarder bakal calon presiden itu saat menyampaikan pidato, lalu beralih ke foto Presiden Barack Obama dan bakal calon presiden utama kubu Demokrat Hillary Clinton, kemudian menyebut keduanya bertanggung jawab atas pembantaian San Bernardino bulan lalu.

“Dia akan cepat memenggal kepala ISIS dan merebut minyak mereka,” kata suara pria dalam iklan itu. “Dan dia akan menghentikan imigrasi ilegal dengan membangun dinding di perbatasan selatan kita.”

Iowa adalah negara bagian pertama di AS yang memberikan suara untuk pencalonan presiden AS pada 1 Februari, disusul New Hampshire.

“Saya bangga sekali atas iklan ini, saya tak tahu apakah saya memerlukannya,” kata Trump seperti dilansir Antara dari AFP, Senin (4/1/2016).

Selama ini Trump mengaku membiayai dirinya sendiri untuk kampanye kecalonpresidenannya. Sebelum ini dia sudah melepaskan iklan radio dan akan merilis iklan radio barunya pekan ini dengan menampilkan Kathryn Gates-Skipper, perempuan marinir pertama yang berada pada operasi tempur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya