SOLOPOS.COM - Ilustrasi Trump yang disamakan dengan Lord Voldemort. (Istimewa)

Aksi kontroversial Donald Tump mendapat tanggapan serius dari novelis Harry Potter J.K. Rowling.

Solopos.com, NEW YORK – Novelis Harry Potter, JK Rowling, membuat pernyataan menarik saat menanggapi pernyataan kontroversial Donald Trump. Rowling menyebut bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) itu lebih jahat dari karakter rekaannya, Lord Voldemort.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Betapa mengerikan. Voldemort bahkan tak sejahat itu,” tulis J.K. Rowling pada akun Twitter-nya, menanggapi sebuah artikel tentang usul Donald Trump untuk melarang muslim memasuki Amerika Serikat.

Rowling menyampaikan komentar tersebut setelah BBC Newsbeat mengirimkannya tautan dengan judul “Inilah mengapa orang-orang memanggil pebisnis AS, Donald Trump, sebagai Pangeran Voldemort.”

Voldemort adalah penjahat kelas kakap di novel dan film Harry Potter. Voldemort diceritakan sebagai keturunan campuran dari manusia biasa dan penyihir (half-blood). Voldemort dikenal sebagai penyihir dengan kekuatan sihir hitam paling kuat dan punya keinginan untuk memurnikan darah penyihir dengan menyingkirkan penyihir berdarah campuran dan manusia biasa yang kebetulan punya bakat sebagai penyihir.

Ini juga bukan pertama kali Rowling berkomentar soal politik. Rowling yang sering dijuluki Sang Ratu oleh penggemar Harry Potter beberapa kali melontarkan opininya tentang kondisi politik dunia.

Jika Rowling membandingkan  Trump dengan Voldemort, Philadelphia Daily News membandingkan Trump dengan Adolf Hitler. Sementara senator dari Carolina Selatan, Lindsey Graham menyebut Trump sebagai  orang yang suka “mengorbankan ras tertentu, xenofobia, orang religius yang fanatik.”

Seperti dilansir Reuters, Rabu (9/12/2015), Donald Trump menyerukan pelarangan warga muslim memasuki Amerika Serikat dalam kampanye pencalonannya sebagai presiden setelah penembakan massal yang dilakukan pasangan muslim di California.

Larangan yang diusulkan Trump tersebut berlaku bagi imigran hingga Muslim yang hanya ingin berkunjung ke AS. Ide Trump tersebut menyusul serangan di Paris dan San Bernardino, Texas pekan lalu. Serangan di Texas menyudutkan Muslim AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya