SOLOPOS.COM - Direktur Pengamanan BP Batam Brigjen Pol. Muhammad Badrus yang terluka saat ricuh di depan Kantor BP Batam, Senin (11/9/2023). (ANTARA/Yude)

Solopos.com, BATAM — Aksi unjuk rasa menentang pengembangan kawasan Pulau Rempang, di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/9/2023), berakhir ricuh.

Beberapa petugas pengamanan aksi unjuk rasa terluka akibat terkena lemparan batu dari demonstran.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Mereka yang terluka terdiri atas petugas Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam dan dari pihak kepolisian.

Mereka langsung dibawa ke klinik yang ada di dalam kantor BP Batam untuk mendapat perawatan.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan salah satu korban yang terluka merupakan pejabat utama BP Batam yakni Direktur Pengamanan (Dirpam) BP Batam, Brigjen Pol Muhammad Badrus.

“Ada sekitar enam orang yang terluka, baik dari Ditpam maupun dari polisi. Salah satunya yang terluka itu Jenderal bintang satu. Dia kena lemparan di bagian dagu sampai berdarah,” ujar Tuty, sapaan Ariastuty di lokasi, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Saat ini, kata Tuty, beberapa orang petugas itu sudah mendapatkan perawatan di ruang kesehatan BP Batam.

Hingga saat ini situasi di sekitar kantor BP Batam masih belum kondusif.

Warga yang ikut unjuk rasa masih bertahan di sekitar kawasan kantor BP Batam.

Petugas pengamanan dari TNI/Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam juga masih menjaga dengan atribut lengkap.

Tidak hanya itu, kendaraan taktis disiagakan untuk menahan amukan warga.

7 Tersangka

Sebelumnya diberitakan, tujuh warga Pulau Rempang, Batam ditetapkan sebagai tersangka kasus bentrokan dengan aparat gabungan, Kamis (7/9/2023) lalu.

Bentrokan dipicu penolakan warga atas pengukuran lahan di pulau tersebut yang akan dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.

“Dari delapan orang yang diamankan, satu orang sudah dipulangkan karena tidak cukup bukti atas nama Boiran. Sehingga tujuh orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Roma, Jakarim, Martahan, As Arianto, Pirman, Farizal dan Ripan,” ujar Kapolresta Barelang Kombes Pol. Nugroho Tri Nuryanto di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (9/9/2023).

Dia menjelaskan, satu orang yang dipulangkan itu tidak terbukti terlibat pemukulan dan pelemparan batu ke arah petugas saat bentrokan terjadi pada Kamis lalu.

Menurutnya, dari hasil rekaman video amatir dan dari keterangan tersangka lainnya, warga yang dipulangkan itu hanya sebatas merekam kejadian.

“Dia dengan tujuh tersangka lainnya bahkan tidak saling kenal, sehingga tidak ditemukan persangkaan perbuatan tindak pidana,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Peran ketujuh tersangka itu kata dia, yakni ikut memukul, melempari petugas dengan batu, membawa ketapel, parang, dan melempari bom molotov ke arah petugas.

Nugroho mengatakan saat ini situasi di jembatan 4 Rempang Galang sudah aman dan aktivitas masyarakat sudah normal kembali.

Proses pemasangan patok batas juga sudah bisa dengan lancar dilakukan, karena sudah tidak ada penolakan dari warga.

“Kami tim terpadu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat terutama masyarakat Sembulang atas kerja samanya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, semoga ke depannya terus seperti ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya