SOLOPOS.COM - Tempat kejadian perkara pembacokan siswa SMK, Arya Saputra di Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Solopos.com, BOGOR — Selain di Sukabumi dan Bandung, aksi geng motor diduga juga merambah Kota Bogor, Jawa Barat mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia, Jumat (10/3/2023).

Siswa SMK Bina Warga 1 Bogor, Arya Saputra, 16, meninggal dunia setelah dibacok secara membabi buta oleh tiga remaja yang diduga anggota geng motor.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Orang tua Arya tidak terima dan menuntut polisi menangkap serta menghukum berat para pelaku.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso mengatakan anak buahnya masih memburu pelaku pembacokan yang menewaskan siswa SMK Bina Warga 1, Arya Saputra.

“Kami akan tangkap pelakunya. Sekarang masih diselidiki. Tunggu hasil penyelidikan dulu baru kami tangkap pelakunya,” kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso seusai menengok Arya Saputra di Rumah Sakit FMC, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Arya yang merupakan siswa kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) meninggal dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Salah seorang saksi, Andre menjelaskan sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan.

Kemudian dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang mereka menggunakan pedang.

Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar.
Rekan-rekan korban sempat menyelamatkan diri sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar.

Mereka menghentikan mobil ambulans lalu membawa Arya ke RS FMC.

“Iya pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau nyeberang lampu merah,” kata Andre seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Orang tua Arya, Jai, 56, tidak terima atas tindakan kriminal yang menimpa anaknya. Ia meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal.

“Sangat sadis sekali, sekali lagi saya meminta kepada kepolisian untuk segera menangkap pelaku,” kata Jai, warga Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Ia menyebutkan, Arya adalah sosok baik yang baik sehingga ia meyakini putranya tersebut tidak memiliki musuh dan bermasalah baik di lingkungan rumah maupun sekolah.

“Sehari-harinya anak ini baik tidak pernah macam-macam. Saya sering mengingatkan dia untuk langsung pulang setelah selesai sekolah, saya juga tidak mendapat firasat apa-apa,” kata Jai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya