SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

-Akbar Faizal menolak disebut sebagai anggota DPR pembolos. Justru dia menuding, banyak anggota DPR yang kerap melakukan budaya titip absen alias tanda tangan ada namun fisik tidak nampak.

“Anda tidak tahu saja. Banyak juga yang hadir terus tanda tangan lalu pergi atau titip absen lewat ajudannya. Ini yang harus diperhatikan,” kata Akbar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/7).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Politisi Hanura yang tercatat absen 3 kali dalam masa sidang paripurna lalu ini beralasan, ketidakhadirannya di sidang karena dia ada aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan yang menyangkut konstituen.

“Saya sudah jelaskan, saya tidak bisa hadir di tempat berbeda sekaligus.  Saya bertarung di Pansus Century. Dan saya tidak pernah titip absen, tanya asisten saya,” tegasnya.

Lagipula anggota DPR yang hadir belum tentu bisa mewarnai sidang paripurna. “Apa bisa mewarnai ide gagasan di situ? Apa dia melontarkan ide gagasan? Banyak juga yang diam. Ini yang membuat kualitas DPR rendah,” tuding Akbar.

Akbar mencontohkan DPR Jerman. Di sana anggota DPR jika sidang paripurna akan duduk dulu di kamarnya memperhatikan jalannya sidang, namun setelah akan voting baru mereka masuk ke arena sidang.

“Jadi perlu ada lembaga konsultan manajemen khusus. Jadi bukan cuma dari kehadiran, tapi dari berapa kali dia bicara, idenya bagaimana,” katanya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya