Solopos.com, JAKARTA — Aksi unjuk rasa ratusan massa di depan Kantor DPRD DKI Jakarta melumpuhkan lalu lintas di Jalan Raya Kebun Sirih Jakarta Pusat dan sekitarnya sejak pagi ini, Senin (1/12/2014) sekitara pukul 10.40 WIB.
Aksi massa dari berbagai elemen tersebut mendesak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mundur. Ada pula massa yang menolak kenaikan harga BBM. Menanggapi aksi penolakan terhadap dirinya yang sudah kesekian kali ini, Ahok menanggapi dengan santai.
Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya
“Enggak mau komentar lah. Kalau mau bikin gubernur tandingan, kenapa enggak sekalian aja ada Tuhan tandingan,” seloroh Ahok seperti ditayangkan Metro TV, Senin.
Sebelummnya, Traffic Management Center Polda Metro Jaya melalui akun twitter @TMCPoldaMetro pukul 11.55 WIB mengingatkan kepada seluruh pengendara untuk menghindari jalan yang mengarah ke pusat konsentrasi massa tersebut.
Aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD DKI dan sebagian bergerak ke depan Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, berpotensi memacetkan jalan di sekitarnya terutama yang mengarah dan dari taman Patung Tani. Sebagian pengunjuk rasa berpakaian serba putih tersebut sebelumnya menjadikan bunderan Hotel Indonesia sebagai tempat berkumpul dan berorasi.
Selanjutnya, mereka bergerak menyusuri Jl. MH Thamrin menuju DPRD DKI Jakarta untuk bergabung dengan rekan mereka. Karena itu, hampir semua jalan yang dilalui massa sempat menjadi sangat padat lalu lintasnya dan macet.
Guna mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di lingkungan Balaikota DKI tersebut, pihak operator bus Transjakarta mengalihkan sementara rute Koridor 2 Harmoni-Pulogadung melalui Pecenongan-Juanda-Pejambon-Kwitang-Pulogadung. Sementara perjalanan bus Tranjakarta Koridor I rute Blok M-Kota tetap beroperasi seperti biasa, walaupun sedikit tersendat karena aksi unjuk rasa yaitu di Bunderan HI dan dekat persimpangan jalan Kebun Sirih.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
