SOLOPOS.COM - Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan Sylviana (kedua kanan) melambaikan tangan saat akan menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Anny)

Jika elektabilitas Ahok digoyang demo 4 November 2016, pengamat menilai Agus Harimurti yang diuntungkan.

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Rahmat Bagja, menilai jika elektabilitas calon gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turun akibat aksi demo dan ucapannya yang kontroversial, maka kandidat yang diuntungkan adalah Agus Harimurti Yudhoyono.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Menurutnya, aksi demo dan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok mulai berpengaruh pada tingkat elektabilitasnya akhir-akhir ini. Tren penurunan itu, ujarnya, bisa berlanjut kalau kasus hukum atas Ahok terus berlarut-larut tanpa proses hukum yang jelas. “Kalau aksi demo ini terus berlanjut maka yang diuntungkan adalah Agus [Harimurti],” ujarnya.

Menurutnya, sosok militer yang ditampilkan Agus menimbulkan kerinduan publik dengan sosok yang tenang dengan corak kepemimpinan militer. Dia menilai sosok kepemimpinan militer cukup banyak disukai publik di wilayah Ibu Kota Jakarta.

Rahmat menyebutkan bahwa selain punya keunggulan sosok yang tenang, Agus masih menikmati popularitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden selama sepuluh tahun yang tidak lain adalah orang tuanya sendiri. Sedangkan sosok Anis Baswedan, ujarnya, lebih merepresentasikan sosok Islam liberal yang bagi sebagian kalangan Islam tradisional tidak disukai.

Selain itu, Anies juga sosok yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi meski telah dipecat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. “Anies merupakan sosok yang tidak banyak disukai oleh kalangan Islam karena citra liberal yang dibawanya,” ujar Rahmat dalam satu diskusi di Gedung DPR, Selasa (1/11/2016). Baca juga: Survei Kedai Kopi: Apapun Skenarionya, Pokoknya Ahok-Djarot Kalah.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto mengatakan bahwa elektabilitas Ahok tidak akan turun meski akan didemo besar-besaran 4 November 2016 nanti. Menurutnya, permintaan maaf Ahok terkait dugaan penistaan agama sudah sangat jelas meberi pesan bahwa dirinya tidak bermaksud menistakan Alquran.

Dia menilai masyarakat Jakarta sudah sangat profesional melihat kasus tersebut. “Ahok kan pengalaman dan saudara Ahok sudah minta maaf dan sekarang sudah mengikuti proses hukum,” kata Novanto.

Hingga saat ini dari hasil berbagai lembaga survei, elektabilitas Ahok-Djarot memang masih yang paling tinggi ketimbang dua calon lainnya, yakni pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Novanto pun mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang telah melakukan langkah untuk meredam aksi 4 November dengan bertemu Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah ormas Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya