SOLOPOS.COM - Kepala Cabang Dinas Pendidikan WIlayah VII Jateng Agus Triyanto. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Agus Triyanto resmi diangkat menjadi Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah VII menggantikan pelaksana tugas sebelumnya, Suratno. Dia resmi bertugas per Senin (19/6/2023) lalu.

“Saya diangkat sepekan lalu, PR-nya langsung banyak, tapi fokus kami saat ini menyempurnakan pembangunan SMAN 9 Solo,” kata dia ketika ditemui di kantornya, Selasa (27/6/2023).

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Saat ini pihaknya sedang memfokuskan membangun sarana prasarana, termasuk laboratorium guna menunjang kegiatan belajar mengajar yang akan datang.

“Di depan itu dipersiapkan untuk lab, kan nanti kita butuh tidak hanya ruang kelas, tapi yang lain juga, ruang untuk gurunya juga, kepala sekolah juga, termasuk MCK, dan ini sementara seadanya dulu,” kata dia.

Menurut dia, progres pengajuan hingga pembangunan SMAN 9 Solo itu merupakan yang paling cepat. Pria yang sebelumnya menjabat Kacabdin Wilayah X itu menyebut rata-rata pengadaan sekolah SMA bisa sampai lima tahun lebih.

Sedangkan sekolah menengah yang berada di Kecamatan Pasar Kliwon itu bisa direalisasikan hanya dalam kurun satu tahun. Meski begitu, dia mengakui belum sepenuhnya rampung.

“Maka kita berharap SMAN 9 Solo segera selesai sepenuhnya dan bisa dinikmati masyarakat, gedungnya sudah oke, sarana prasarana sudah lengkap, dan itu nanti akan segera kita usahakan,” lanjut dia.

Dia menargetkan semua sarana prasarana bisa selesai tahun ini. Menurutnya sebagian fasilitas akan dibantu perusahaan dalam bentuk corporate social responsibility (CSR). “Tahun ini juga semoga CSR yang dijanjikan oleh Mas Gibran segera terwujud,” lanjut dia.

Kasi SMA Cabdin Pendidikan Wilayah VII, Edi Purwanto, menyebut progres pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SMAN 9 Solo cukup baik lantaran banyak peminat. Dia mengatakan dari 180 kursi yang tersedia sudah penuh.

“Mekanismenya kan kuota masing-masing jalur berbeda, karena zonasi itu besarnya 55% dari 180 maka hanya 99 kursi yang tersedia,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantor, Selasa.

Dia mengatakan berdasar data di lapangan ternyata ada 135 calon siswa yang diterima melalui jalur zonasi. Hal ini lantaran kuota afirmasi yang tidak terisi dialihkan untuk jalur zonasi.

Edi mengatakan yang mendaftar melalui jalur zonasi rata-rata memiliki jarak rumah 835 meter dari sekolah. Dia menganggap warga sekitar yang mendaftar ke SMAN 9 Solo cukup padat.

“Lalu rata-rata nilai yang mendaftar itu enam puluh sekian, di sekolah yang lain di atas enam puluh, jadi sama, ini berarti bahwa penyebaran anak untuk sekolah itu merata,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya