SOLOPOS.COM - Agus Martowardojo (dok)

Agus Martowardojo (dok)

SOLO—Ditetapkannya Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) banyak memunculkan pertanyaan di kalangan pengamat ekonomi, bahkan dinilai sebagai sentimen negatif bagi perekonomian nasional.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut Pengamat Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim, sentimen negatif itu muncul karena pasar bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan posisi Agus di Menkeu.

Menkeu, menurutnya, adalah jabatan yang strategis karena seluruh kebijakan mengenai keuangan ada di tangan Menkeu. Apalagi, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tinggal dua tahun lagi, dan saat ini adalah masa transisi diberlakukannya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Lukman, jabatan baru bagi Agus Martowardojo di BI hanya akan mengecilkan perannya dalam kegiatan ekonomi keuangan nasional. Belum lagi, di tahun 2014 BI sudah tidak lagi berfungsi sebagai otoritas pengawas perbankan karena pengawasan perbankan akan berpindah ke OJK.

Pihaknya khawatir, jika digesernya Agus ke BI ada kaitannya dengan agenda politik yang saat ini sudah dimulai. “Ini kan eranya wait and see. Jika Agus Marto benar-benar memiliki kinerja bagus di kabinet, kenapa harus dipindah ke BI, ini hanya akan mengecilkan peran Agus. Dan selanjutnya, pasar akan mempertanyakan, siapa pengganti Agus di Menkeu?” kata Lukman, kepada solopos.com, Rabu (27/3/2013).

Dari latar belakang inilah pihaknya berharap agar Presiden SBY bisa memilih sosok pengganti Agus dengan tepat dan bukan orang politis. “Harapan kami Menkeu baru nanti juga dari kalangan profesional, bukan politis.”

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiaji, menyampaikan peran Agus di BI tidak mudah, mengingat Agus berlatar belakang ekonomi mikro. “Dia punya tugas menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah dalam arti harga pokok yang stabil serta daya tukar ke mata uang asing juga harus di jaga. Selain itu juga menentukan suku bunga. Tapi untuk hal ini saya kira pak Agus sudah sangat mengerti.”

Mengenai siapa pengganti di posisi Menkeu, Bambang juga berharap pemerintahan SBY yang tinggal 1,5 tahun lagi itu bisa memilih orang yang tepat, dari kalangan profesional. “Kalau boleh usul, Anggito Abimanyu ditarik lagi ke Kementerian Keuangan. Atau, Dekan FE UI yang saat ini jadi staf ahli Presiden, Firmanzah.”

Mengenai peran Agus di BI nanti, Lukman melihat bahwa mantan Dirut Bank Mandiri itu memiliki latar belakang ekonomi mikro terutama perbankan. “Dia [Agus Martowardojo] bukan orang makro. Dia latar belakangnya adalah ekonomi mikro terutama perbankan. Tapi nanti di BI dia tidak lagi ngurusi bank, karena BI sudah tersandera OJK. Di BI nanti hanya ngurus inflasi. Ini kan jadi tanda tanya juga bagi kami,” tambah dia.

Bagi sosok Agus Martowardojo yang dinilai memiliki track record baik selama menjadi Menkeu, akan sangat disayangkan jika di BI nanti peran Agus dalam perekonomian menjadi lebih sempit dan bahkan dinilai tidak ada tantangannya. “Kalau di Menkeu dia bisa menangani mulai dari masalah fiskal, otonomi daerah, DAK, DAU dan sebagainya. Di BI, paling hanya inflasi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya