SOLOPOS.COM - Pintu air Waduk Gajah Mungkur (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI – Waduk-waduk di Tanah Air dalam kondisi kritis lantaran tingkat sedimentasi rata-rata mencapai 50%. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penanganan secepatnya untuk memulihkan kondisi waduk.

Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kesempatan wawancara dengan wartawan di sela-sela kunjungan kerja ke Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Sabtu (29/11/2014), sekitar pukul 12.00 WIB.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Terkait kondisi WGM, Jokowi menuturkan target dua tahun untuk mengatasi sedimentasi harus terealisasi dengan baik.

“Dengan catatan kapal keruk untuk mengeruk lumpur ditambah jadi empat, sehingga hasilnya maksimal,” kata Presiden.

Untuk diketahui, saat ini ada dua kapal yang dikerahkan untuk mengeruk sedimen di WGM. (baca: 2 Kapal Dikerahkan untuk Keruk Sedimen WGM)

Pada kesempatan itu, Jokowi menyinggung tentang kasus pembalakan liar dan pembakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Pembalakan liar dan pembakaran hutan harus diselesaikan terlebih dulu baru kemudian dilakukan penghijauan,” ujar dia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang turut mendampingi Jokowi menambahkan pengerukan sedimen di WGM difokuskan di lingkungan intake.

“Karena air di situ juga digunakan untuk turbin,” tambah dia. Menurut dia, sedimentasi di WGM yang telah mencapai 20 meter ditargetkan bisa dibersihkan paling lambat akhir tahun 2016.

Kunjungan Presiden bersama rombongan di kawasan spillway WGM hanya berlangsung sekitar 10 menit. Selanjutnya Jokowi bertolak ke Solo dan membatalkan singgah di Pendapa Wonogiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya