SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Indonesia akan mengoptimalkan peran industri jasa untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015 mendatang yang merupakan pintu perdagangan bebas regional se-ASEAN.

Demikian disampaikan Direktur Kerjasama Multilateral Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan RI, Ir Sondang Anggraeni MA, saat ditemui wartawan di sela-sela diskusi ilmiah yang mengambil tema Sistem Perdagangan Internasional di Unisri Solo, Kamis (24/3).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Jadi, jika nanti pintu perdagangan bebas di ASEAN benar-benar bisa dibuka, Indonesia tidak hanya bersaing produk atau barang, tetapi sektor jasa juga diharapkan bisa bersaing, seperti sektor transportasi dan sektor pengiriman barang,” tuturnya.

Saat ini, diakui Sondang, Indonesia masih dalam tahap penyesuaian setelah perdagangan bebas dengan China melalui ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA) dibuka. Agar gejolak AC-FTA tidak terulang, maka persiapan AEC harus dilakukan sejak awal. Dalam AEC, dari sekitar 8.000 pos tarif, 90%-nya akan dibuka full atau tarif pada kisaran 5% hingga 0%.

Pemerintah mengakui tidak semua produk Indonesia bisa bersaing.
Terkait AEC, Sondang mengatakan bahwa implementasi Indonesia untuk menuju tahun 2015 itu sudah mencapai 80%. Yakni langkah untuk penyesuaian good manufacturing practise (GMP).

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan untuk proses menyamakan standar-standar barang yang ada.

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya