SOLOPOS.COM - Ade Armando. (Istimewa/Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando mengklaim dirinya dilindungi Presiden Joko Widodo, Polri dan TNI. Hal itu membuatnya bebas untuk menyampaikan kritikan terhadap kelompok-kelompok yang dinilainya intoleran.

Terang-terangan Ade Armando menyatakan dirinya memanfaatkan rezim Jokowi untuk memperjuangkan toleransi dan keberagaman agama dan kebudayaan.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Sangat-sangat. Saya merasa sangat dilindungi oleh Presiden Jokowi, begitu pun TNI, juga Polri. Saya tidak menjilat mereka tapi saya merasa mereka sekutu,” ujar dosen bergelar doktor ini dalam perbincangan di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored dan dikutip Solopos.com, Rabu (19/1/2022).

Ade menyebut dirinya adalah pendukung solid Jokowi. Ia merasa bangga sebagai orang yang berada di belakang presiden asal Kota Solo, Jawa Tengah itu.

Baca Juga: Ade Armando: Jika Tersinggung Yusuf Mansur Tinggal Jawab

“Dan saya butuh Jokowi untuk melindungi, sebuah rezim yang memfasilitasi pemikiran terbuka. Saya tidak bisa membayangkan jika presidennya bukan beliau kondisinya apa bisa senyaman ini untuk memperjuangkan pemikiran,” katanya.

Meskipun mendeklarasikan sebagai loyalis Jokowi, Ade menyebut dirinya tidak akan mau jika ditawari jabatan. Dia merasa di posisinya sekarang sangat nyaman untuk berbicara.

“Saya tidak mau ditarik menjadi seorang pejabat atau komisaris dst karena kehilangan independensi. Hidup saya sudah nyaman, punya keluarga, ekonomi aman, tidak ada lagi yang mau saya kejar. Saya tidak pernah ditegur oleh pemerintah Jokowi, ‘jangan begitu Anda mempersulit kami’, cuma saya dipanggil berulang kali, ‘aduh Pak Ade ini apa lagi sih’,” lanjut dia.

Baca Juga: Dituding Penyuka Sejenis, Ade Armando: LGBT Bukan Aib

Bagaimana jika Jokowi tidak lagi jadi presiden? Ade Armando mengakui pekerjaannya akan semakin berat. Namun ia tidak akan berhenti bersuara tentang toleransi.

“Saya tidak akan berhenti. Saat Presiden Jokowi berhenti, pekerjaan justru semakin penting untuk diperjuangkan. Saya pasti lebih berat karena tidak ada orang yang melindungi tapi suara ini harus terus diperjuangkan,” katanya.

Dr Ade Armando, M.Sc. lahir pada 24 September 1961 di Padang dari pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980). 0

Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi. Ade lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.

Pria berkaca mata itu meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991. Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya