SOLOPOS.COM - Registrasi akun SNPMB 2023 dimulai Senin (9/1/2023) pukul 15.00 WIB. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Ada yang berbeda dari Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru atau SNPMB 2023. Tahun ini tidak ada Tes Potensi Akademik (TPA) dan diganti dengan Tes Potensi Skolastik (TPS), penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia dan literasi Bahasa Inggris.

Menyikapi hal itu, sejumlah sekolah menengah tidak mengubah terlalu banyak model pembelajaran guna mempersiapkan siswa masuk ke perguruan tinggi (PT).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Kepala SMA Al-Azhar Syifa Budi Solo, Masykur Fitriawan, mengatakan tidak ada perubahan. Pihaknya tetap mempersiapkan siswa melalui program yang sudah ada. 

“Jadi ada program untuk memperkenalkan siswa-siswa soal SNMBT sejak kelas X. Jadi kelas X sampai kelas XII itu nanti ditambah jamnya. Nanti sepekan dua jam, khusus yang kelas XII sepekan empat jam,” ujar dia ketika ditemui Solopos.com, Selasa (14/2/2023).

Pihaknya mengaku sudah dipersiapkan sejak siswa berada di kelas X dan skema pembelajarannya tetap sama. “Kalau dikatakan ada perubahan ya tidak, karena walaupun dihapus bukan berarti tidak ada [di tes lain],” kata dia.

Meskipun tes TPA tidak ada pada SNPMB tahun ini, dia tetap mempersiapkan siswa untuk sampai pada tes mandiri. “Artinya kan tetap ada tes juga, makanya tetap kita jalankan program itu. Jadi anak-anak diberikan soal dan pembahasan soal,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, Upik Mairini, mengatakan tidak ada perubahan terlalu signifikan terkait persiapan siswa masuk ke perguruan tinggi.

“Ada perubahan untuk sistem seleksi nanti jadi kami tentunya menyiapkan dan tentu ada perubahan, tapi secara umum tidak mengubah sistem atau program yang kita lakukan sebelumnya,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (13/2/2023).

Namun, dia menyebut ada sedikit penyesuaian seperti mengurangi porsi latihan tes TPA dan memperbanyak pendampingan TPS. “Kalau dulu kan antara TPS dan TPA itu imbang. Tapi karena nantinya di jalur UTBK adanya TPS, kami tetap ada TPA tetep ada karena porsinya lebih sedikit,” ujar dia.

Meski tidak ada di SNPMB 2023, pihaknya tetap mendampingi siswa belajar TPA agar siap menghadapi tes mandiri di perguruan tinggi. “Jadi kami mempersiapkan anak-anak tidak hanya [untuk] UTBK saja, jadi yang jalur mandiri kita tetap adakan pendampingan,” imbuh dia.

Dia menuturkan siswa kelas 12 sudah sejak bulan Agusutus 2023 dibebani jam tambahan guna persiapan masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

“Mulai Agustus sudah ada tambahan sore, jadi di luar jam sekolah, kalau adik-adiknya sudah pulang, anak-anak kelas XII ada tambahan sampai pukul 15.30 WIB,” kata dia.

Namun, untuk semester dua, jam tambahan untuk siswa kelas XII tersebut sudah mulai dimasukan ke jam pelajaran. Dia menuturkan saat ini sekolahnya menggunakan sistem moving class.

“Jadi itu satu kelas kita bagi menjadi dua kelompok kecil. Biar nanti mereka lebih intensif ya dalam belajar, termasuk ketika mengerjakan soal atau bertanya. Kalau klasikal mungkin kan agak banyak orang kadang masih banyak yang malu-malu untuk mengutarakan,” tambah dia.

Dia menyimpulkan kalau siwa-siswanya dibimbang dalam kelompok yang lebih kecil, semua peserta didik akan lebih mendapatkan kesempatan yang sama dalam menerima materi. Ditambah guru lebih maksimal ketika memberikan materi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya