SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Accor akhirnya resmi mengelola properti milik PT Sunindo Indah Hotel yang berlokasi di kawasan Gladak, eks Best Western Premier Hotel Solo.

Rencananya, hotel tersebut akan menjadi The Royal Surakarta Heritege MGallery. Tetapi, karena saat ini eks Best Western itu masih menunggu sertifikasi bintang lima dari Accor, maka sementara akan beroperasi dengan nama The Royal Surakarta Heritege manage by Accor.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Public Relations The Royal Surakarta Heritege, Mega Maharani, menyampaikan saat ini manajemen hotel secara bertahap mengganti seluruh logo hotel.

“Dan renovasi hotel menjadi standar MGallery juga akan dilakukan bertahap. Sementara, sertifikasi bintang lima dari Accor untuk mendapatkan nama MGallery ini menunggu kurang lebih satu tahun,” kata Mega, kepada wartawan, di sela-sela perpisahan General Manager (GM) Best Western Premier Hotel Solo, Herman Courbois, Selasa (2/4/2013).

Pada kesempatan tersebut, Herman mengatakan setelah dari Solo pihaknya akan bergabung dengan Best Western Indonesia mengelola rencana pengembangan jaringan Best Western di Indonesia.

“Yang paling dekat, adalah Best Western Makassar,” kata Herman.

Dia mengatakan, saat ini Best Western memiliki enam jaringan hotel di Indonesia. Dalam kurun enam bulan ke depan, rencananya akan menambah delapan hotel baru lagi yang tersebar di beberapa pulau.

“Atau, total hingga tahun 2014, kami akan menambah 25 hingga 30 jaringan hotel baru.”

Menurut Herman, Best Western antusias garap pasar Indonesia karena potensi pasar untuk industri perhotelan di Indonesia masih sangat besar. Kendati demikian, mayoritas pengembangan jaringan hotel Best Western ada di luar Jawa.

“Karena memang banyak daerah yang belum tergarap. Seperti di Makassar, rencananya kami akan buka dua hotel di sana. Dan di Solobaru, kemungkinan bisa kami garap saat ini hingga kuartal III 2014.”

Mengenai pengambilalihan Best Western Premier Hotel Solo ke manajemen hotel Accor, Herman menilai bahwa hal tersebut murni kepentingan bisnis pemilik properti. Dia berharap perubahan manajemen hotel dari bintang empat ke bintang lima justru akan membawa dampak positif terhadap iklim bisnis perhotelan di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya