SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo–Sebanyak 82.936 guru se Provinsi Jawa Tengah belum mendapatkan Nomor Unik Pendidik Tenaga Kependidikan (NUPTK) tahun ini. Sekitar 20% dari jumlah tersebut saat ini sedang dalam tahap pengusulan.

Kasi Pemetaan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah, Dwi Haryanto, mengatakan guru yang belum mendapat NUPTK karena adanya kesalahan pengisian data. Dia juga menyebutkan guru yang belum mendapat nomor pendidik ini banyak melakukan kekeliruan saat mengisi formulir.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Kebanyakan tidak ditulis nama ibu kandungnya. Padahal itu penting. Banyak dari mereka yang belum mendapat nomor gara-gara masalah itu,” tuturnya ketika ditemui Espos di sela-sela kunjungan ke SMK Negeri 2 Solo, Senin (27/9).

Dia menambahkan kekeliruan juga terjadi dalam pengisian item daftar riwayat pendidikan. Guru cenderung mengisinya dengan pendidikan terakhir. Seharusnya kolom itu diisi lengkap mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Lebih lanjut Dwi menjelaskan masalah yang dihadapi dalam proses NUPTK cukup kompleks. Guru-guru se Indonesia serentak mengajukan diri untuk mendapatkan nomor unik ini. Hal itu menyebabkan berbagai keruwetan baik entri data dan yang lainnya. Sementara keputusan lolos atau tidaknya berkas yang diajukan tergantung pada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) pusat di Jakarta.
Data LPMP, 407.139 guru di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengajukan NUPTK. Namun baru 324.203 guru dari kabupaten/kota yang memperoleh nomor tersebut.
Menurut rencana, pengajuan NUPTK akan dilakukan secara online di tahun 2011.

“Persiapan untuk online sudah 60%. Tahun depan mereka yang mengajukan NUPTK tidak perlu datang ke kantor LPMP,” tambah Dwi. Mengenai sistem NUPTK online, LPMP Jateng mengaku sudah menyosialisasikanke dinas di kabupaten/kota. Selain itu, guru bisa langsung mengentri data diri tanpa harus mengirim berkasnya.

Diharapkan proses pengisian data secara online dibuat selengkap-lengkapnya. Sebab, bisa jadi jika data yang dimasukkan tidak komplet, sistem online akan menolak secara otomatis permintaan pengguna.

m90

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya