SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta –– Sebanyak 81 orang imigran gelap asal Afganistan dan Iran terdampar di perairan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka berlayar hendak menuju Australia, namun kapal yang ditumpanginya mengalami kerusakan mesin.

Saat ini, 81 orang imigran gelap yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak balita itu masih ditampung di aula Mapolres Gunungkidul di Wonosari. Sedangkan satu orang nahkoda dan 2 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia masih dimintai keterangan oleh petugas.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Saat ini masih kita data. Dari keterangan sementara para imigran tersebut, tujuan akhir mereka adalah untuk mencari suaka di Australia,” kata Kapolres Gunungkidul, AKBP Asep Nalaludin ketika dihubungi detikcom, Minggu, (17/10).

Menurut dia, rombongan imigran asal Afganistan dan Iran itu diketahui oleh petugas tim SAR Pantai Baron setelah kapal yang ditumpangi mengalami kerusakan mesin. Beberapa nelayan setempat juga sempat mengetahui kapal tersebut rusak mesin dan terdampar di selatan kawasan Baron.

Mereka telah mengarungi perairan selatan Jawa melalui salah satu daerah untuk menuju Australia, namun kapalnya rusak dan terombang-ambing di tengah laut. Setelah berkoordinasi dengan petugas dari Polairud, rombongan imigran itu kemudian diminta mendarat di Baron dengan bantuan kapal nelayan. Dari Pantai Baron, rombongan imigran itu kemudian di bawa menuju Mapolres Gunungkidul.

“Mereka bisa berlayar atas jasa calo dari orang Indonesia. Nahkoda dan ABK juga orang Indonesia yang saat ini masih diperiksa,” katanya.

Menurut Asep, kasus adanya imigran gelap di kawasan Gunungkidul ini sudah yang ketiga kalinya. Sebelumnya dua rombongan sempat menggunakan kapal nelayan dari Pantai Gesing, di sebelah barat Pantai Baron untuk menuju tengah laut. Di kawasan laut lepas sudah menunggu kapal besar yang akan membawa mereka ke Australia.

“Saat ini petugas telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan terus melakukan pemantauan di perairan Gunungkidul agar tidak terjadi kasus serupa,” pungkas Asep.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya