SOLOPOS.COM - Mahasiswa UKSW penerima pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berfoto bersama dengan WR PAK (2).

Solopos.com, SALATIGA – Sebanyak delapan proposal usaha garapan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil mendapatkan pendanaan dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Direktur Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan (DIK) Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., menuturkan mahasiswa peserta P2MW berkesempatan mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan berwirausaha di perguruan tinggi. Program ini fokus diberikan bagi mahasiswa yang sudah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan, serta pelatihan (coaching).

“Program ini sangat penting bagi perguruan tinggi dan mahasiswa dalam mencetak mahasiswa wirausaha serta membentuk ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi,” ungkapnya saat diwawancara melalui pesan singkat, Selasa (4/7/2023).

Disampaikannya, tahun ini merupakan pertama kalinya UKSW terlibat dalam program P2MW dengan mengirimkan sebanyak 28 proposal.

“Dari 28 proposal tersebut, delapan di antaranya berhasil didanai. Dana yang akan didapatkan maksimal lima belas juta untuk kepemilikan usaha fase awal dan maksimal dua puluh juta untuk kepemilikan usaha fase bertumbuh,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) ini juga menerangkan mahasiswa yang mengajukan P2MW adalah mereka yang berhasil melewati proses penjaringan di tingkat internal.

Persemaian semangat wirausaha

Dr. Linda Ariany Mahastanti menjelaskan sebelum dilakukan seleksi internal, mahasiswa diberikan pelatihan mengenai pembuatan Business Model Canvas (BMC) serta cara membuat laporan keuangan sederhana. Setelah itu, proses seleksi dilakukan melalui koordinasi Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan dan Direktorat Kemahasiswaan kemudian dikirimkan untuk proses seleksi secara Nasional.

Setelah mendapatkan pendanaan, mahasiswa akan menjalani proses inkubasi bisnis sesuai dengan tahapan usaha mereka. Kelompok mahasiswa pada bisnis fase awal akan dibimbing untuk membuat BMC sampai dengan membuat prototype product dan uji coba pasar dari prototype tersebut. Sedangkan mahasiswa pada tahap bertumbuh akan didampingi untuk dapat melakukan akselerasi produksi dan peningkatan keuntungan.

“Selama proses inkubasi bisnis, mahasiswa didampingi oleh satu orang dosen pendamping lapangan dan mentor yang ahli di bidang usaha tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM) Giner Maslebu, S.Pd, S.Si, M.Si., menyatakan bahwa P2MW yang merupakan kolaborasi DEM dan DIK adalah wadah persemaian semangat wirausaha di lingkungan mahasiswa.

“Hal ini terbukti dari proposal-proposal mahasiswa yang lolos berasal dari berbagai program studi. Ini merupakan perwujudan UKSW sebagai Entrepreneurship Research University dalam semangat Magistrorum et Scholarium antara para dosen pembimbing dan mahasiswa,” pungkasnya.

Adapun judul delapan proposal yang lolos tersebut adalah:

  1. Bahiti Gift and Craft dengan Indah Aulia Dewi sebagai ketua dan Indirani Wauran S.H, M.Hum. sebagai pembimbing dari Fakultas Hukum,
  2. Business Plan Fowleri Pengembangan Board Game Untuk Collaborative Learning dengan Gading Saka Aji sebagai ketua dan T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs. sebagai pembimbing dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI).
  3. GAMSEN Starter Kit Microgreen Wheatgrass dengan Nancy Felicia Manao sebagai ketua dan Dina Banjarnahor SP., MSc. sebagai pembimbing dari Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB)
  4. Gans Furniture dengan Ghani Adi Nugroho sebagai ketua dan Dr.-Ing. Ivanna K. Timotius, M.S. sebagai pembimbing dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK).
  5. Memenuhi Kebutuhan Kafein Guilt Free dengan Cruffein dengan Rafif Andrian sebagai ketua dan Dwi Hosanna Bangkalang, S.Kom., M.Cs. sebagai pembimbing dari FTI,
  6. Perancangan Startup Mancala Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Board Game dengan Rachel Audina Fabiola sebagai ketua dan T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs. sebagai pembimbing dari FTI
  7. PHILOSOPHES KAFE dengan Monica Angel Mahulete sebagai ketua dan Liska Simamora, SP., M.Sc. sebagai pembimbing dari FPB.
  8. Thala Studio dengan Maria Debora sebagai ketua dan Doddy Hendri Wibowo, M.Psi. Psikologi sebagai pembimbing dari Fakultas Psikologi.

Kedelapan judul proposal tersebut masuk dalam kategori bidang jasa dan perdagangan; bidang industri kreatif, seni, budaya, dan pariwisata; bidang budi daya; dan bidang manufaktur dan teknologi terapan.

Rekomendasi
Berita Lainnya