SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Sebanyak 618.799 pelanggan listrik di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang mulai diberlakukan 1 Juli 2010.

Manager Niaga PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Dwi Kusnanto menyatakan kenaikan TDL hanya berlaku bagi pelanggan di atas 1.300 VA.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Dari total pelanggan di Jateng dan DIY sebanyak 7,2 juta yang mengalami kenaikan TDL hanya sebanyak 618.799 atau 9%, sedang 5,3 juta pelanggan 450 VA dan 900 VA tak naik,” katanya didampingi Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi Haris Effendi kepada wartawan di Semarang, Senin (12/7).

Dengan adanya kenaikan TDL tersebut sambung Dwi, PLN mendapatkan tambahan kenaikan penghasilan senilai Rp 43 miliar per bulan. “Meski demikian kenaikan ini untuk menutupi subsidi pemerintah, jadi bukan masuk ke kas PLN,” imbuhnya.

Haris Efendi menambahkan berdasarkan Paraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 07/2010 tanggal 30 Juni 2010 besarnya kenaikan TDL berkisar antara 6% sampai 20%.

Perinciannya pelanggan sosial rata-rata naik 10%, rumah tangga naik 18%, bisnis naik 16%, industri naik antara 6% sampai 12%, bangunan pemerintah antara 15% sampai 18%, dan traksi, curah, dan layanan khusus naik rata-rata 9% sampai 20%.

“Kenaikan TDL ini mulai berlaku pada rekening listrik bulan Agustus 2010. Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan kenaikan TDL ini kepada Gubernur, Muspida, dan konsumen lisrik besar,” ujar Haris.

Sementara anggota DPRD Jateng Sastro Sugiharto menyatakan kenaikan TDL bagi pelanggan 1.300 VA akan berdampak pada sektor industri seperti tekstil dan produk tekstil, makanan dan sejenisnya.

“Kenaikan TDL ini secara otomatis akan menaikan biaya produksi. Di tengah kondisi krisis ekonomi maka pengusaha dikhawatirkan akan melakukan langkah pengurangan tenaga kerja,” ujar dia.

Bila sampai terjadi pengurangan tenaga kerja, sambung anggota Dewan dari Farksi Partai Gerindra, maka target Gubernur untuk menurunkan pengangguran terbuka di Jateng tahun 2010 sebesar 6,5% akan sulit tercapai.

“Gubernur agar mengkaji ulang lagi target penurunan angka pengangguran ini,” kata dia.

Terpisah Ketua Lembaga Pembinaan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang, Ngargono meminta PLN agar melakukan sosialisi kenaikan TDL ini kepada pelanggan melalui rekening listrik.

“Tak kalah pentingnya PLN harus bisa memberikan standar pelayanan minimum bagi pelanggan, misalnya tak terjadi lagi listrik byar pet dan pemadam listrik dalam waktu lama,” ujar dia.
oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya