SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo Moussa Sidibe (kiri) berselebrasi dengan rekannya Ramadhan Sananta usai mencetak gol ke gawang PSM Makassar pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Senin (4/3/2024). (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO — Tak hanya membawa pengaruh positif bagi perolehan poin Persis Solo, kehadiran pelatih Milomir Seslija juga membuat sejumlah pemain moncer.

Milo yang pernah membesut sejumlah tim di Indonesia, dinilai mampu berkomunikasi dengan pemain sehingga mereka mampu mengeluarkan penampilan terbaik.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Berikut sejumlah pemain yang penampilannya meningkat di bawah Milomir Seslija, dihimpun Solopos.com dari laman resmi Liga 1, Footystats dan Soccerway.

Moussa Sidibe

Sidibe adalah pemain yang cukup sering mendapatkan kritik dari suporter sejak bergabung dari Johor Darul Ta’zim di Liga Malaysia.

Permainanya di era Leonardo Medina dianggap kerap menyia-nyiakan peluang di depan gawang. Sidibe juga dianggap terlalu sering membawa bola.

Namun kini Sidibe berubah menjadi mesin gol yang menakutkan di lini depan Persis Solo.

Ia jadi pemain yang paling sering melakukan pressing kepada pemain belakang lawan. Sidibe kini sudah mencetak 10 gol, delapan di antaranya dikemasnya di era pelatihan Coach Milo.

Coach Milo sebelum laga melawan Persib Bandung beberapa waktu lalu menyebut, permainan eksplosif Sidibe membungkam kritik negatif yang diterimanya saat putaran pertama.

“Padahal seperti saya tahu sebelumnya semua suporter Persis Solo menginginkan Sidibe keluar. Tapi sekarang dielu-elukan, jadi kami harus membuktikan permainan terbaik agar bisa membuktikan kemampuan terbaik itu,” tegas Coach Milo.

Gianluca Pandeynuwu

Meskipun berstatus deputi dari Muhammad Riyandi dan sempat mendapatkan kritik karena penampilan meragukannya saat Persis Solo kalah dari Madura United di pekan ke-4, Gianluca Pandeynuwu menjawab kritikan tersebut dengan permainan gemilang.

Dipercaya menjadi pilihan pertama di bawah mistar gawang, Gianluca Pandeynuwu sudah dua kali mencatatkan nirbobol musim ini.

Gianluca juga terbukti tangguh di bawah mistar. Beberapa penyelamatan di menit akhirnya seperti saat melawan Rans Nusantara, Barito Putera hingga PSM Makassar juga sangat krusial.

Bahkan perolehan poin per game (ppg) Gianluca mencapai 1,85 dan lebih tinggi dari Riyandi yang 1,36.

Althaf Indie Alrizky

Mulai mendapatkan menit bermain di bawah Leo Medina, Althaf Indie mekar bersama Persis Solo di bawah asuhan Coach Milo.

Pemain yang baru berusia 21 tahun ini sudah mencatatkan empat gol dan tiga asis sejauh ini.

Di era Coach Milo, Althaf Indie didorong lebih ke depan untuk membuka ruang bagi Moussa Sidibe sekaligus memberikan efek kejut bagi lini belakang lawan.

Kedisiplinannya dalam urusan bertahan juga membuat Althaf juga beberapa kali dimainkan sebagai fullback.

Rian Miziar

Kapten sekaligus jenderal di lini belakang Persis Solo. Sempat beberapa kali dituduh sebagai kambing hitam permainan buruk di lini belakang, Rian Miziar membuktikan dirinya layak dimainkan.

Rian Miziar tercatat sebagai pemain Persis Solo yang paling sering memenangi duel udara dengan 13 kali, unggul dari Diego Bardanca (10) ataupun Jaime Xavier (7).

Ban kaptennya sempat dicopot oleh Leo Medina sebelum kembali dipercaya sebagai kapten dan tidak tergantikan di era Coach Milo.

Peran vitalnya menonjol saat Persis Solo menahan imbang Persib Bandung dalam laga tandang.

Saat itu, bek berusia 34 tahun ini harus berduet dengan Sutanto Tan karena absennya Jaime dan Bardanca.

Meskipun Persis Solo kebobolan dua gol, kredit harus diberikan kepada Rian Miziar yang sukses membuat David da Silva dan Ciro Alves sulit mendapatkan bola di kotak penalti.

Gavin Kwan Adsit

Setelah absen cukup lama karena cedera hamstring, Gavin Kwan Adsit berhasil membuktikan diri sebagai fullback yang bisa diandalkan di lini belakang Persis Solo.



Beroperasi sebagai fullback kanan, performanya cukup apik untuk menghentikan serangan lawan.

Salah satu performa apiknya adalah saat melawan PSIS Semarang di mana Gavin sukses mematikan Taisei Marukawa dan Rian Ardiansyah, sekaligus memaksa Septian David Maulana turun jauh untuk menjemput bola.

Meski begitu, catatan bagi Gavin adalah belum pernah bermain selama 90 menit.

Pemain kelahiran Kerobokan, Bali ini selalu diganti oleh Eky Taufik saat memasuki babak kedua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya