SOLOPOS.COM - Ilustrasi buah kelapa sawit. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO — Minyak sawit merupakan minyak yang didapatkan dari proses ekstraksi buah kelapa sawit. Di Indonesia sendiri, hasil produksi kelapa sawit banyak digunakan sebagai bahan utama pembuatan minyak goreng.
Bahkan, tak sedikit dari hasil produksi minyak sawit dimanfaatkan dalam industri kosmetik. Tak heran jika bahan alam ini presentase permintaan pasar yang sangat tinggi.
Dilansir dari WorldAtlas, berikut daftar 5 negara dengan produksi minyak sawit terbesar di dunia.
Indonesia sejauh ini masih menduduki sebagai produsen minyak sawit terbesa dunia. Hal ini didukung oleh luas perkebunan di dalam negeri kelapa sawit yang terus meningkat dan angka ekspor yang melonjak.
Indonesia sejauh ini masih menduduki sebagai produsen minyak sawit terbesa dunia. Hal ini didukung oleh luas perkebunan di dalam negeri kelapa sawit yang terus meningkat dan angka ekspor yang melonjak.
Lahan yang dibuka untuk pohon kelapa sawit meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2000 sehingga menghasilkan total sekitar 11,3 juta hektare lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Lantaran dunia bergantung pada Indonesia untuk 62% pasokan minyak sawitnya, komoditas ini bisa dibilang sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia.
Saat ini, 4,49 juta hektare lahan Malaysia digunakan untuk budi daya kelapa sawit yang menghasilkan 17,73 juta ton minyak sawit dan 2,13 juta ton minyak inti sawit.
Sama seperti Indonesia, industri kelapa sawit Malaysia turut berperan besar dalam stabilitas ekonomi mereka, yaitu menyumbang 5-6% dari PDB mereka atau sekitar USD 16,1 miliar pada tahun 2015.
Thailand merupakan produsen minyak sawit terbesar ketiga di dunia. Mereka menghasilkan rata-rata 2,2 juta ton minyak sawit mentah per tahun, mewakili hanya 3% pangsa dunia. Produksi minyak sawit di dalam negeri naik dari 6,39 juta ton pada tahun 2007 menjadi 10,78 juta ton pada tahun 2011.
Provinsi Surat Thani memiliki produksi minyak sawit tertinggi yang mencapai 26,59% dari seluruh produksi negara. Namun, ada beberapa tantangan dalam produksi kelapa sawit di dalam negeri, antara lain kurangnya pengetahuan yang tepat dalam mengelola kelapa sawit, kurangnya keuangan, rendahnya kualitas bibit, dan curah hujan yang rendah.
Produksi minyak sawit Kolombia merupakan hasil tanaman utama dari negara ini, setelah kopi dan pisang. Kolombia mengekspor minyak sawit senilai USD 245 juta pada tahun 2016 dan kemudian naik dari 1,15 juta pada tahun 2015.
Pemerintah Kolombia berdedikasi untuk mendukung perluasan komoditas yang matang dengan potensi ini. Hal ini menjadikan Kolombia dianggap konsisten diantara negara-negara penghasil minyak sawit terbaik lainnya.
Nigeria adalah negara penghasil minyak sawit terbesar kelima. Namun hanya memproduksi 1,7% dari minyak sawit dunia atau setara dengan produksi 970.000 ton.
Minyak sawit yang diproduksi di dalam negeri masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan negara dengan perkiraan kekurangan sekitar 150.000-300.000 metrik ton minyak sawit teknis dan 200.000 metrik ton minyak sawit khusus.
Prospek industri kelapa sawit Nigeria punya peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi negara karena negara ini menyediakan sekitar 24 juta hektare lahan perkebunan ideal, dengan 3 juta hektare lahan yang baru dimanfaatkan.