SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SMA (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pendidikan Kota Jogja akan mengirimkan 40 pelajar SMA/SMK terpilih untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke dua kota di Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin dan Banjar.

“Pelajar yang dikirim adalah mereka yang lolos seleksi oleh tim. Tujuannya untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kecintaan kepada Indonesia,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana, Jumat (10/10/2014).

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Menurut dia, seluruh pelajar yang diberangkatkan mengikuti kegiatan tersebut rata-rata masih duduk di bangku kelas 10 dan 11 SMA/SMK baik negeri atau swasta di Kota Jogja.

Mereka akan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pertukaran pelajar tersebut selama dua pekan terhitung dari 16 Oktober hingga 29 Oktober.

Di Banjarmasin dan Banjar, seluruh pelajar tersebut akan tetap bersekolah seperti biasa di sekolah-sekolah yang sudah ditunjuk dan tinggal bersama orang tua asuh.

“Biaya hidup 40 pelajar selama mengikuti kegiatan tersebut ditanggung oleh APBD Kota Jogja. Nantinya, biaya hidup akan kami serahkan ke orang tua asuh, tempat pelajar itu tinggal,” katanya.

Dinas Pendidikan Kota Jogja, lanjut Edy, sudah mengupayakan agar sekolah yang nantinya dituju oleh 40 pelajar tersebut memiliki kondisi yang hampir sama dengan sekolah asal pelajar.

“Jika sebelumnya pelajar itu berasal dari SMK dengan program studi teknik, maka kami upayakan agar ia bisa bersekolah di jurusan yang sama,” katanya.

Edy menyebut, selama berada di luar daerah, seluruh pelajar tersebut harus bisa memperkenalkan budaya Jogja kepada masyarakat di Banjarmasin dan Banjar.

“Mereka juga dituntut untuk bisa menguasai salah satu bentuk budaya masyarakat setempat dalam waktu dua pekan,” katanya.

Edy mengatakan, kegiatan pertukaran pelajar yang rutin digelar tiap tahun dan kini memasuki penyelenggaraan ke-10 itu ditujukan untuk mengenalkan keragaman budaya Indonesia kepada generasi muda.

“Mereka tidak hanya akan mengenal budaya lokal saja, tetapi juga budaya dari daerah lain sehingga wawasan mereka tentang Indonesia bisa semakin luas,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Edy, selama satu dekade penyelenggaraan pertukaran pelajar tersebut, tidak pernah ada daerah tujuan yang sama.

Sepulangnya ke Jogja, seluruh pelajar tersebut juga diminta membuat laporan resmi dan jurnal harian. Jurnal tersebut akan dikumpulkan untuk menjadi buku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya