SOLOPOS.COM - Siswa kelas XII SMK Negeri 4 Solo mengikuti uji an praktik kejuruan tata busana di Aula SMK Negeri 4 Solo, Selasa (19/2/2013). Sebanyak 121 siswa mengikuti ujian tersebut sebagai syarat kelulusan. (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Siswa kelas XII SMK Negeri 4 Solo mengikuti uji an praktik kejuruan tata busana di Aula SMK Negeri 4 Solo, Selasa (19/2/2013). Sebanyak 121 siswa mengikuti ujian tersebut sebagai syarat kelulusan. (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO–Aula SMKN 4 Solo dipenuhi dengan mesin jahit. Puluhan orang tampak sibuk dengan kertas pola berwarna cokelat, pensil dan penggaris. Mereka adalah calon desainer yang dimiliki oleh Kota Solo.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Ya, puluhan orang tersebut adalah adalah siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Tata Busana SMKN 4 Solo yang sedang melaksanakan Ujian Praktik Kejuruan (UPK). Salah satunya adalah Aninda Dyah Hayu Pinasti Putri. Dia terlihat sibuk membuat desain baju yang hendak dibuatnya. “Saya akan membuat busana pesta,” ujarnya kepada Solopos.com sambil menggambar pola, Selasa (19/2/2013).

Selain kertas pola dan pensil, di mejanya juga sudah ada gunting, meteran, penggaris, benang dan silet. Di bawah mejanya, terlihat sebuah kain berwarna ungu. “Saya menggunakan kain satin bridal untuk membuat busana pesta,” imbuhnya.

Dia memilih warna ungu karena busana pesta harus elegan, mencolok, namun tidak norak. Dia menghabiskan dana sekitar Rp140.000 untuk membuat busana pesta tersebut. Perempuan yang sudah diterima pada salah satu industri tektil di Ungaran tersebut mengaku yakin bisa merampungkan busananya. Setelah selesai, dia tidak akan mengoleksi busana pesta tersebut.

Siswa yang lain, Siska Putri Utami, memilih untuk membuat busana kerja muslimah. Dia memilih untuk menggunakan kain lady berwarna hijau dan kuning untuk membuat busana tersebut.

Perempuan yang juga sudah diterima di industri tektil di Sukoharjo tersebut berencana mengombinasikan kedua warna itu. “Cita-cita saya memang ingin menjadi desainer,” katanya.

Ketua Kompetensi Keahlian Tata Busana SMKN 4 Solo, Supartinah, mengatakan total ada 121 siswa yang mengikuti UPK. Dari jumlah tersebut, UPK dibagi menjadi tiga gelombang. Sesuai jadwal, UPK tersebut digelar mulai Selasa-Kamis (19-28/2).

Setiap gelombang terdiri atas 40-an siswa dan waktu yang disediakan adalah 24 jam. “Setiap hari satu gelombang dengan waktu delapan jam. Jadi siswa mengerjakan selama tiga hari,” jelasnya, Selasa.

Siswa diperbolehkan untuk memilih satu dari tiga pilihan, yakni busana kerja, busana kerja muslim dan busana pesta. Busana tersebut menurutnya juga harus diperagakan pada  6 Maret.

Kepala SMKN 4 Solo, Suratno, mengungkapkan dalam UPK tersebut siswa menunjukkan kemampuannya bahwa mereka benar-benar pantas diterima di dunia usaha dan industri (DUDI). “Sebab, untuk Kompetensi Keahlian Tata Busana tinggal menyisakan dua siswa yang belum terserap oleh DUDI,” ujarnya, Selasa (19/2).

Dia mengaku alumni SMKN 4 Solo harus bekerja, kuliah atau berwirausaha. Hingga saat ini ada 384 siswa kelas XII dari enam kompetensi keahlian di sekolahnya yang bakal menempuh UPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya