SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Sebanyak 345 bangkai sapi dan hewan lain milik warga dua desa, di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, yang mati akibat awan panas Gunung Merapi dievakuasi dan dikuburkan agar tidak menimbulkan penyakit.

“Ternak sapi yang mati tersebut tersebar di dua dusun, yakni Dusun Kinahrejo dan Pelemsari, Desa Umbulharjo serta Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo. Hewan tersebut mati karena terbakar abu panas Gunung Merapi pada Selasa sore,” kata Camat Cangkringan Samsul Bakri, Kamis.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Menurut dia, ternak yang mati tersebut mayoritas jenis sapi perah yang dipelihara kalangan warga di dusun-dusun lereng gunung yang terletak di Provinsi Jateng dan DIY.

“Banyak ditemukan sapi yang mati di dalam kandang. Ada yang dalam satu kandang berisi 10 ekor sapi dan ada yang lima ekor sapi. Kondisinya hampir semuanya gosong,” terangnya.

Ia menyampaikan bangkai-bangkai sapi tersebut setelah dievakuasi langsung dikubur di sekitar kandang dengan membuat lubang yang besar agar tidak menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap.

“Kondisi sapi yang mati tersebut sudah rusak sehingga tidak mungkin untuk dievakuasi dan dikubur dalam satu lokasi karena sudah sangat bau dan dikhawatirkan jika diangkat terlalu lama bisa pecah,” imbuhnya.

Samsul mengharapkan pengevakuasian bangka sapi tersebut bisa secepatnya selesai sehingga tidak menimbulkan virus penyakit dan bau busuk di kalangan masyarakat yang tinggal di lereng gunung teraktif di Indonesia ini.

“Meskipun saat ini mayoritas masyarakat berada di barak pengungsian, namun jika bangkai sapi ini tidak segera dibersihkan maka dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit di kalangan masyarakat,” jelasnya.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya