SOLOPOS.COM - Ilustrasi (rt.com)

Ilustrasi (rt.com)

LOME– Sejumlah aktivis wanita dari koalisi Let’s Save Togo menyerukan agar seluruh wanita di negara tersebut melakukan aksi mogok seks selama sepekan. Hal ini dilakukan dalam rangka mendesak kaum pria di Togo untuk mendukung unjuk rasa mereka menuntut reformasi politik di negeri tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kami menyerukan kepada seluruh wanita di negeri ini untuk tidak berhubungan seks dengan suami-suami mereka selama seminggu sejak Senin (27/8). Bagi kita, ini menjadi satu-satunya cara untuk mendapat dukungan dari para pria, tidak hanya dari kelompok aktivis, tapi lebih dari itu agar mendukung perjuangan Let’s Save Togo yang terus berlangsung sejak beberapa minggu ini,” jelas seorang aktivis dari Let’s Save Togo, Isabelle Ameganvi, kepada AFP, Senin (27/8/2012).

“Kaum wanita merupakan korban utama pada setiap kekacauan yang terjadi di Togo. Itulah mengapa kami menyerukan kepada kaum wanita: satu minggu tanpa seks. Itu juga menjadi senjata dalam perjuangan kita,” tegasnya

Let’s Save Togo merupakan organisasi gabungan dari 9 LSM dan 7 kelompok oposisi di Togo yang selama ini memperjuangkan reformasi politik, terutama menjelang pemilu parlemen yang akan digelar pada Oktober mendatang.

Pihak oposisi tengah berusaha untuk menunda pelaksanaan pemilu dengan menuntut dilakukannya reformasi politik terlebih dahulu. Sedangkan sejumlah pihak lainnya menginginkan adanya perubahan peraturan pemilu.

“Kami akan melakukan aksi-aksi lainnya dalam beberapa hari ke depan. Kamis (30/8) mendatang, kami berniat untuk turun ke jalanan kota Lome untuk menuntut pembebasan aktivis-aktivis kami yang ditangkap pada Selasa (21/8) dan Rabu (22/8),” terang Ameganvi.

Dalam 4 dekade terakhir, Togo dikuasai oleh pemimpin dari keluarga yang sama. Gnassingbe Eyadema memerintah Togo selama 38 tahun dengan tangan besi hingga akhirnya dia meninggal pada tahun 2005. Namun tak lama kemudian, anak laki-lakinya Faure Gnassingbe ditunjuk sebagai presiden untuk menggantikannya. Faure memenangkan pemilu pada tahun 2005 dan tahun 2010 lalu.

Sementara itu, dalam unjuk rasa yang digelar Let’s Save Togo pada pekan lalu berujung bentrokan dengan polisi. Di mana sebanyak 125 demonstran ditangkap oleh aparat setempat. Menteri Keamanan Damehane Yark menyatakan, sebanyak 119 demonstran yang ditahan telah dilepaskan pada Jumat (24/8) setelah didata identitas masing-masing. Namun, masih ada demonstran yang ditahan hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya