SOLOPOS.COM - 315 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) ITS PKU Muhammadiyah Solo melaksanakan pengambilan sumpah dan penyematan lencana di auditorium kampus setempat, Selasa (30/5/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 315 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) ITS PKU Muhammadiyah Solo melaksanakan pengambilan sumpah dan penyematan lencana di auditorium kampus setempat, Selasa (30/5/2023).

Terdiri atas enam Program Studi (Prodi), yakni D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, D4 Anestesiologi, S1 Kebidanan, S1 Keperawatan, dan S1 Gizi. Acara ini dilaksanakan secara rutin sebelum para mahasiswa akhirnya melaksanakan praktik klinik pelayanan kesehatan di lahan praktik.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Ketua Panitia, Yuli Widyastuti, mengatakan pengambilan sumpah dan ucap janji sebagai upaya agar mahasiswa menjaga nama baik almamater, bertanggung jawab, dan menjaga kerahasiaan pasien serta melayani dalam keikhlasan.

“Karena itu adalah hal yang paling penting yang perlu kita tanamkan kepada mahasiswa,” kata dia.

Para mahasiswa yang akan melaksanakan praktek ini rencananya akan ditujukan di rumah sakit dan klinik dengan lama waktu praktek berkisar satu bulan, tergantung dari tempat praktek.

Pengambilan sumpah tersebut mencerminkan dedikasi dan komitmen dari masing-masing prodi. Mahasiswa berjanji memenuhi tugas untuk kesehatan pasien.

“Ini merupakan langkah awal, untuk berkomitmen guna berdampak pada pasien dan masyarakat,” lanjut dia.

Rektor ITS PKU, Weni Hastuti mengatakan perlu menyiapkan mental untuk menghadapi pasien.

“Kalau sudah masuk ke rumah sakit, pasien tidak mau tahu kalau kalian mahasiswa, yang mereka tahu adalah kalian perawat,” kata dia ketika sambutan, Selasa.

Menurut dia, jika sudah mengenakan seragam yang menunjukan profesi masing-masing, otomatis melekat tanggung jawab kepada pasien. “Jadi mau tidak mau harus menolong pasien,” lanjut dia

Para mahasiswa yang dilepas untuk belajar di klinik dan rumah sakit akan bertemu pembimbing klinik dan pasien. Dia berpesan untuk menjaga nama baik puskesmas.

Dia juga berpesan untuk menggunakan kesempatan untuk selalu belajar. Apalagi menurutnya teori di kampus berbeda dengan praktik di rumah sakit dan klinik.

“Begitu di klinik, apalagi di RS terpencil dengan segala keterbatasan, mungkin akan berbeda, yang lebih penting lagi justru kalian belajar menjadi orang yang fleksibel,” papar dia.

Menurutnya itulah yang namanya soft skill. Dia menekankan mahasiswa harus mau belajar berkomunikasi dengan baik terkhusus kepasa pasiean.

“Kalau kalian di kampus belajar konseptual, di RS kamu belajar untuk berkomunikasi dengan baik. Itu tidak ditemui di kampus, maka yang kami harapkan setelah praktik, softskill kalian akan luar biasa,” tutur dia.

Senada, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) ITS PKU Muhammadiyah Solo, Sofyan Anif, berpesan untuk meningkat softskill dalam kesempatan praktik kali ini.

“Yang paling menentukan softskill, salah satunya kemampuan komunikasi ke pasien. Termasuk komunikasi kepada para pasien,” tutur dia.

Acara dilanjutkan penyerahan beasiswa berprestasi peringkat 1, 2, dan 3 paralel dari masing-masing program studi dan penyerahan beasiswa KIP Kuliah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya