SOLOPOS.COM - Seorang pekerja mendapatkan bantuan perawatan akibat terkena gas beracun di Dieng, Sabtu (12/3/2022). (Istimewa)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Sebanyak tiga dari 15 pekerja terdampak gas beracun saat sedang melakukan pemeliharaan sumur gas panas bumi di Dukuh Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022), masih dirawat di ruang ICU RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo.

Sementara empat orang lainnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah mendapat perawatan sehari semalam.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Mereka yang masih dirawat di ruang ICU tersebut masing-masing Irfan (H2S Engineer PT Fergaco), Sulthoni Amin (pekerja PT Bormindo), dan Sutrisno ( floorman di PT Bormindo). Satu pekerja lagi atas nama Slamet (pekerja PT Bormindo) dirawat di bangsal.

Baca Juga: Satu Orang Meninggal, Ini Lokasi Kebocoran Gas Beracun di PLTP Dieng

Kejadian gas beracun tersebut merenggut satu nyawa yakni Lilik Marsudi, tool pusher di PT Bormindo yang meninggal dunia saat dibawa ke puskesmas terdekat.

“Irfan, Sulthoni dan Sutrisno di ruang ICU sedangkan Slamet diobservasi di ruang perawatan. Irfan masih dalam pengawasan dokter, Sulthoni sudah sadar namun belum terlalu merespons, Sutrisno sudah bisa diajak bicara sedangkan Slamet sudah di ruang perawatan,” ujar Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim dalam konferensi pers yang dikutip Solopos.com dari kanal Youtube PT Geo Dipa Energi Persero, Minggu (13/3/2022).

Sedangkan para pekerja yang sudah diperbolehkan pulang masing-masing Endang (PT Pergaco), Sutrisno (Engineer PT Fergaco), Edi (Derrickman PT Bormindo), Matthew (paramedic PT Bormindo).

Baca Juga: Satu Orang Meninggal, Ini Jenis Gas Beracun dari Sumur di Dieng

“Slamet dan Matthew bukan korban terpapar melainkan mereka kelelahan saat melakukan evakuasi sehingga ikut kami rawat,” ujar Riki.

Seperti diberitakan, 15 pekerja menjadi korban gas beracun saat sedang melakukan pemeliharaan sumur gas panas bumi nomor PAD 28, tepatnya Dukuh Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022).

Mereka adalah pekerja PT Geo Dipa Energi. Kepala Desa Katangtengah, Mukhodin, mengatakan kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Kala itu, sejumlah pekerja sedang melakukan perawatan rutin di sumur gas bumi. Saat proses pembukaan sumur, terdeteksi ada gas keluar.

“Itu memang gas enggak bau. Waktu kejadian ada kabut tebal. Jadi gasnya enggak menguap ke atas. Sementara ada pekerja dan mengenai orang-orang di situ,” kata Mukhodin saat dihubungi Sabtu malam.

Baca Juga: Satu Orang Meninggal Akibat Gas Beracun di Dieng, Ini Respons GeoDipa

“Itu langsung terdeteksi ketika gasnya keluar, tapi [pekerja PT Geo Dipa Energi] enggak sempat lari karena enggak berbau,” imbuh dia.

Setelah kejadian itu, katanya, para pekerja mulai terdampak gas beracun. Selang 20 menit setelah kejadian itu bantuan dari petugas ambulans datang. Petugas mengevakuasi korban. Tidak ada laporan korban dari warga setempat.

“Kondisi saat ini, gas beracunnya udah hilang setelah beberapa menit kejadian. Sumur sudah dimatikan lagi. Sudah aman,” tuturnya.

Setelah mendapat pertolongan dari petugas ambulans, para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar Wonosobo untuk mendapatkan pertolongan awal. Beberapa korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya