SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai warga negara Indonesia dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satunya adalah dengan memaknai perjuangan para pahlawan dengan melakukan kegiatan yang positif. Misalnya dengan bergabung atau mengikuti berbagai jenis perlombaan.

Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

Bulan kemerdekaan memang identik dengan beragam jenis lomba. Mulai dari jenis lomba yang menghibur seperti lomba menyanyi, lomba yang unik, seperti memasukkan pensil ke dalam botol, sampai dengan jenis lomba yang menyehatkan karena termasuk ke dalam jenis cabang olahraga.

Nah, kali ini Solopos.com akan mengulas tentang tiga jenis pertandingan olahraga antimainstream yang menjadi tradisi setiap menyambut datangnya HUT Kemerdekaan RI.

Mengapa di anggap antimainstream? Karena jenis perlombaan ini tak umum dilakukan di daerah lain. Apa saja? Yuk, kita simak.

1. Lomba Dayung Banjarmasin

Lomba dayung Banjarmasin (banjarkab.go.id)

Jenis olahraga pertama yang menjadi tradisi untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI adalah lomba dayung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Lomba dayung ini biasa diselenggarakan di Sungai Martapura dengan jumlah 6-8 orang peserta setiap regunya.

Banjarmasin memang dikenal sebagai kota dengan seribu sungai yang masih mengoptimalkan serta melestarikan penggunaan sarana transportasi airnya. Salah satunya adalah jenis perahu dayung tradisional yang disebut dengan jukung.

Meskipun jukung diperkirakan telah hadir sejak ribuan tahun lalu, namun diceritakan bahwa kali pertama lomba dayung jukung di Banjarmasin mulai diadakan pada tahun 1924 dan diikuti oleh masyarakat lokal Banjar.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, lomba dayung jukung kini banyak diikuti oleh masyarakat dari luar Banjarmasin. Lomba dayung jukung juga telah menjadi salah satu ikon pariwisata yang menarik bagi Banjarmasin.

2. Obor Estafet Semarang

Obor estafet Semarang (semarangkota.go.id)

Berlanjut ke Semarang, Jawa Tengah, terdapat tradisi menarik yang dilakukan oleh masyarakat Semarang dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI. Tradisi tersebut ialah obor estafet.

Dilansir oleh laman nu.or.id, Selasa (9/8/2023), tradisi ini mulai berjalan sejak 30 tahun yang lalu. Yang membuat menarik obor estafet ini, yakni diikuti para atlet terbaik yang ada di Semarang.

Masyarakat di Semarang percaya bahwa obor merupakan sebuah simbol semangat para pahlawan yang kala itu berjuang merebut kemerdekaan. Harapannya dengan diselenggarakannya obor estafet setiap menyambut 17 Agustus masyarakat dapat meneladani semangat juang para pahlawan.

3. Pacu Kude Aceh

Perlombaan pacu kude yang ada di Gayo, Aceh (kemdikbud.go.id)

Lain halnya dengan Semarang, Aceh mempunyai pacu kude atau pacuan kuda yang menjadi tradisi rutin dalam menyambut HUT kemerdekaan RI. Kegiatan ini menarik banyak sekali minat dan tak pernah sepi pendukung.

Sebagaimana ditengok dari laman kemdikbud.go.id, diceritakan bahwa pacu kude berasal dari Bintang, di ujung timur danau Lut Tawar Aceh Tengah. Konon kegiatan ini telah digelar sejak tahun 1850-an.

Hal yang paling menarik perhatian ketika menyaksikan pertandingan pacu kude ini adalah teriakan yang disuarakan oleh pemandu acara saat kuda dilepas. Teriakan tersebut berbunyi “Wasaluaaleee” sehingga suasana lebih panas dan terasa lebih semangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya