SOLOPOS.COM - Mahasiswa UKSW yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Perantauan Lampung (K’MPLANG) menampilkan Tari Kataga dalam acara Salatiga May Day 2023, Jumat (5/5/2023).

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ikut ambil bagian mengisi kegiatan Salatiga May Day 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga dengan menyuguhkan tarian dari tiga komunitas etnis, Jumat (5/5/2023) pagi.

Ketiga etnis tersebut yaitu Persatuan Warga Sumba di Salatiga (Perwasus), Keluarga Besar Bali Salatiga (KBBS), dan Komunitas Mahasiswa Perantauan Lampung (K’MPLANG). Ketiganya memberikan aksi dan penampilan tari yang mengesankan di hadapan para pejabat daerah Kota Salatiga dan khalayak umum di halaman Pemkot Salatiga.

Ditemui di sela acara, Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng Noegroho Rachmadi, menuturkan bahwa keterlibatan tiga etnis UKSW sebagai salah satu pengisi acara menunjukkan bahwa sebagai perguruan tinggi, UKSW memberikan kontribusi yang membumi dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia turut menegaskan bahwa Pemkot Salatiga memberi ruang bagi perguruan tinggi melalui kolaborasi dengan menjadi solusi dan bagian untuk mengedukasi masyarakat.

“Terima kasih UKSW dan perguruan tinggi lainnya yang ikut ngerawat dan ngrumat dan tidak kehilangan ruh dengan kembali pada inti pendidikan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan dan diseminasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu, apresiasi atas partisipasi komunitas etnis UKSW juga diberikan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si., yang turut hadir dalam acara.

“Kegiatan ini sebagai salah satu cara UKSW menjalin relasi dan jejaring dengan pemerintah dengan kompetensi yang dimiliki,” terangnya.

Tonjolkan Indonesia mini

Aksi penampilan tari daerah diawali dengan Tari Kataga yang berasal dari Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur oleh kelompok Perwasus. Menurut Ritsky Ade Putra Awang, salah satu anggota penari, tarian ini biasa dilakukan oleh laki-laki untuk menyambut kedatangan tamu. Tarian ini dibawakan oleh enam orang penari laki-laki dengan mengenakan kostum adat dan dilengkapi dengan senjata parang dan tameng serta diiringi dengan musik gong.

Ritsky mengaku tersanjung mendapat kesempatan untuk menampilkan tarian daerahnya dalam acara yang diadakan Pemkot Salatiga itu.
“Bangga sekali dapat mengenalkan tarian daerah kami dan menjadi bagian kelompok yang menunjukkan identitas Kampus Indonesia Mini UKSW,” bebernya dengan senang.

Sementara itu, Joged Bumbung dipertontonkan oleh tiga penari perempuan asal Bali yang tergabung dalam KBBS. Tasya Gloria Jesica Sapan menceritakan bahwa tarian ini merupakan tarian tradisional pergaulan di Bali yang diciptakan para petani untuk menghibur saat istirahat seusai bekerja di lumbung, yang kini menjadi tradisi bagi masyarakat Bali.

“Tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan di Bali, seperti acara pernikahan, pada musim sehabis panen, dan hari-hari raya lainnya,” terang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) keturunan Bali Toraja ini.

Tak kalah memesona, Tari Bedana menutup penampilan tarian etnis mahasiswa yang tergabung dalam K’MPLANG. Tari Bedana merupakan salah satu tarian tradisional Zapin Melayu yang berasal dari Lampung. Tari Bedana biasa dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung dalam acara tertentu sebagai ungkapan rasa gembira. Adat Lampung Pepadun maupun adat Lampung Saibatin menjadi ciri khusus pada tarian ini.

Acara Salatiga May Day 2023 juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Rangkaian kegiatan ini di antaranya penyerahan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), penyerahan bantuan sembako, santunan BPJS, jalan sehat, senam bersama, penampilan solo organ, drumblek dan musik dangdut.

Rekomendasi
Berita Lainnya