SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pihak keluarga memberikan izin kepada kepolisian untuk mengotopsi jasad 3 TKI asal Lombok yang diduga menjadi korban sindikat penjualan organ tubuh. Jika terbukti, pihak keluarga berharap agar pelaku diberi sanksi setimpal.

“Keluarga memberikan ijin almarhum anaknya diotopsi, untuk mengungkap kebenaran dan keadilan keluarganya,” tulis Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (22/4/2012).

Migrant Care beserta keluarga 3 TKI yang meninggal itu, mendorong pemerintah dan jajaran terkait untuk mengungkap fakta dibalik tewasnya 3 TKI yang bekerja di Malaysia itu.

“Keluarga korban yang sekaligus sebagai saksi bersama Migrant Care Jakarta akan secara langsung melaporkan kasus ini di kementerian Luar Negeri,” sambung Anis masih dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, lanjut Anis, Keluarga juga meminta agar para majikan memberi hak-hak korban sebagaimana mestinya. Anis berharap, jika kasus ini terbukti benar, dapat membongkar sindikat perdagangan organ tubuh.

“Harapannya selanjutnya bisa membantu para pihak dalam mengungkap dan menyelesaikan persoalan TKI NTB khususnya terhadap usaha perdagangan manusia,” harap Anis.

Sebelumnya, pihak keluarga mendapat informasi kalau jasad 3 TKI itu telah tewas. Mereka mendapatkan info itu setelah salah seorang keluarga korban membaca koran lokal di Malaysia 26 Maret 2012, tentang penemuan motor tak dikenal.

Motor itu ditemukan di daerah pemancingan yang dikunjungi 3 jasad TKI itu. Pihak keluarga yang membaca koran tersebut pun menghampiri rumah sakit setempat, dan menemukan 3 TKI itu telah meninggal pada 30 Maret 2012 dengan keterangan luka tembak.

Kendati mendapat keterangan resmi dari rumah sakit, Namun, salah satu keluarga korban menemukan kejanggalan terhadap jasad 3 TKI tersebut. Kejanggalan itu terdapat pada jahitan tubuh korban. JIBI/SOLOPOS/Detikcom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya