Solopos.com, SOLO – Lima orang meninggal dunia, 149 luka-luka, 23 orang dinyatakan hilang akibat tragedi Kudatuli yang terjadi pada 27 Juli 1996. Meski sudah 26 tahun berlalu, sisa dari peristiwa tersebut masih melekat dalam ingatan korban, keluarga korban, serta saksi mata ketika huru-hara tersebut terjadi.
Kudatuli yang merupakan akronim dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli biasa disebut juga peristiwa Sabtu Kelabu. Adi Sudirman dan Sejarah Lengkap Indonesia menyebut peristiwa Kudatuli berawal dari kemenangan Megawati Soekarnoputri pada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Surabaya pada 1993.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.