SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pacitan–Jumikan ,56, warga Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Pacitan, tak pernah membayangkan, kandang ayam pengap dan kotor akan menjadi huniannya. Bahkan tempat yang jauh dari kondisi layak itu terpaksa ia diami selama lebih dari 25 tahun.

Ironisnya, Jumikan dikucilkan lantaran dianggap menderita gangguan jiwa. “Dahulu dia merantau ke Semarang, waktu pulang tiba-tiba perilakunya berubah,” ujar Ismail, kerabat Jumikan kepada wartawan, Rabu (7/7) siang.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Ismail menuturkan, sejak pulang merantau Jumikan lebih suka menyendiri. Anehnya, ia memiliki kebiasaan baru membawa lari ternak milik keluarga. Bahkan, ternak yang dibawanya tak pernah jelas rimbanya. Khawatir menimbulkan keresahan warga, keluarga terpaksa mengurung Jumikan. “Sebenarnya kami juga kasihan, tapi kalau dibiarkan kan bisa bikin takut tetangga,” imbuhnya.

Hingga saat ini, sebagian besar waktu Jumikan dihabiskannya di kandang ayam dengan beralaskan papan kayu. Keluarga pun nyaris tak pernah melakukan kontak, kecuali saat memberi makan. Sementara kondisi kerangka atap dan dinding bangunan mulai nampak rapuh. Hal itu tentu membahayakan jika sewaktu-waktu roboh dan menimpanya.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya