News
Selasa, 9 Januari 2024 - 15:46 WIB

241.000 Calhaj Berangkat ke Haji pada 2024, Terbanyak dalam Sejarah Indonesia

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Islam di dekat Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Republik Indonesia bisa memberangkatkan 241.000 orang untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada 2024 Masehi/1445 Hijriah berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah Arab Saudi.

Menurut siaran pers Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (9/1/2024), Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, serta Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, telah menandatangani kesepakatan mengenai urusan haji tahun 1445 Hijriah, yang mencakup kuota jemaah haji untuk Indonesia.

Advertisement

“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241.000 orang,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jeddah, Arab Saudi, sebagaimana dilansir Antara.

Ia menyampaikan bahwa kuota jemaah haji tersebut meliputi 221.000 kuota haji normal dan 20.000 kuota haji tambahan yang telah disetujui oleh Raja Arab Saudi.

Advertisement

Ia menyampaikan bahwa kuota jemaah haji tersebut meliputi 221.000 kuota haji normal dan 20.000 kuota haji tambahan yang telah disetujui oleh Raja Arab Saudi.

“Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” katanya.

Menurut data Kementerian Agama, Indonesia pada 2019 mendapat kuota memberangkatkan 231.000 orang untuk berhaji.

Advertisement

Pada pelaksanaan ibadah haji 2023, Indonesia mendapat kuota memberangkatkan 229.000 orang ke Tanah Suci.

Menteri Agama menyampaikan bahwa kesepakatan urusan haji atau ta’limatul hajj dengan Pemerintah Arab Saudi juga mencakup peningkatan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia.

“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” katanya.

Advertisement

Ia mencontohkan, dalam penempatan jemaah di Mina, Indonesia bisa menentukan posisi tenda jemaah lebih dekat dengan jamarat selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat.

Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan bagi jemaah pada puncak pelaksanaan ibadah haji.

“Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” kata Yaqut.

Advertisement

Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, menyampaikan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” ujar Tawfiq.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif