SOLOPOS.COM - KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020). (Antara/M Risyal Hidayat)

Solopos.com, NATUNA – Masuknya kapal dari China ke dalam teritori laut Indonesia tanpa izin di Laut Natuna membuat kegaduhan. Indonesia menyatakan tindakan yang dilakukan China adalah pelanggaran.

Meski demikian, China mengklaim daerah yang dilalui kapas coast guard bukan wilayah Indonesia. hal ini membuat kondisi di perairan Natuna memanas.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Selama ini, perairan Natuna memang sering dimasuki kapal nelayan asing. Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (RPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Aryo Hanggono, nelayan Indonesia justru jarang melaut di Natuna.

"Memang ada penjagaan, cuma ya kan enggak setiap hari, mahal BBM-nya kalau setiap hari. Pada saat kosong, mereka masuk tuh pinter mereka masuk. Selain itu, kapal ikan kita di sana enggak banyak, yang ada juga kecil-kecil," kata Aryo kepada Detik.com, Sabtu (4/1/2020).

Wilayah Natuna menjadi incaran kapal nelayan asing karena kaya hasil laut dan tempatnya pun strategis. Aryo Hanggono mengungkapkan cumi-cumi menjadi komoditas laut dengan potensi hasil paling banyak di Natuna. Setidaknya ada 23.499 ton potensi cumi-cumi per tahun di perairan Natuna.

"Natuna ya, di sana ada cumi-cumi, lobster, kepiting, hingga rajungan. Di datanya itu, potensi per tahunnya lobster ada 1.421 ton, kepiting, 2.318 ton, rajungan 9.711 ton. Cumi-cumi paling banyak nih, dia ada 23.499 ton per tahun," sambung dia.

Melihat potensi lautnya, tak heran apabila banyak kapal asing yang masuk ke Natuna untuk mengambil kekayaannya. Aryo Hanggono mengakui memang Laut Natuna sering menjadi sasaran kapal asing masuk, khususnya kapal nelayan asing. Puluhan ribu kapal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, hingga China disebut Aryo Hanggono sering bolak-balik ke Natuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya