SOLOPOS.COM - Ilustrasi E-KTP (JIBI/Solopos/Dok)

E-KTP tak akan bisa menjangkau seluruh penduduk Indonesia tahun ini. Pasalnya, stok blanko e-KTP tinggal 4,7 juta.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan sekitar 22 juta penduduk Indonesia sampai sekarang belum menerima fisik KTP Elektronik (KTP El).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan blanko KTP El yang mampu bertahan sampai Oktober 2016 mendatang hanya sebanyak 4,7 juta.

Dia menambahkan, awalnya target pencetakan blanko KTP El sebanyak 15 juta. Namun karena ada pengurangan anggaran, maka Ditjen
Dukcapil Kemendagri hanya bisa menyediakan 4,7 juta blanko.

“Sedangkan penduduk yang KTP-nya belum dicetak itu 22 jutaan. Tapi baru tersedia 4,7 jutaan blanko KTP. Kalau penduduk semua rekam dan minta cetak pasti tidak cukup,” kata Zudan melalui keterangan tertulis, Jumat (1/7/2016).

Sebelum ada pemotongan anggaran ini, Zudan menargetkan masalah kependudukan bisa segera rampung pada tahun ini. Ditjen Dukacpil Kemendagri mengoptimalkan kinerjanya sehingga sekitar 86% penduduk telah merekam KTP el dari jumlah wajib KTP yakni sekitar 182 juta jiwa.

Adapun upaya dari Kemendagri, katanya, adalah melakukan restrukturisasi daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Dia melanjutkan, Dukcapil saat ini masih menata anggaran untuk menambah jumlah blanko.

“Sekarang sedang ditata. Tinggal mengajukan perubahan DIPA ke Kemernterian Keuangan. Insyallah disetujui. Kalau tidak maka cukup sampai Oktober [jumlah blanko KTP-el],” tutur Zudan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya