SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — PT Pos Indonesia siap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.  Upaya ini dilakukan PT Pos untuk menggalang dana investasi segar untuk membiayai berbagai sektor usaha barunya.

Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana tidak menampik bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sudah lama terpuruk. Sehingga penjualan saham ini diharapkan dapat memicu perbaikan sistem maupun pengawasan manajemen.
Selain itu, PT Pos Indonesia juga menginginkan dana segar sekitar Rp1-Rp1,5 triliun dari para investor untuk mengembangkan usahanya. Saham perdana itu diharapkan sudah dapat ditawarkan di semester II 2013 sekitar Agustus-Oktober.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Hal yang perlu digarisbawahi adalah PT Pos akan bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya sebagai perusahaan yang mengurusi surat menyurat (postal company) tetapi sebagai perusahaan yang berbasis jaringan (networking company),” terangnya saat ditemui wartawan di Hotel Sahid Jaya, Jumat (4/1/2013).

Pada kesempatan itu, I Ketut Mardjana bertemu dengan 70 kepala kantor pos yang berada di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan itu dilakukan sebagai konsolidasi dan sosialisasi internal terkait rencana transformasi perusahaan. Agenda yang dibahas dalam pertemuan itu di antaranya teknis pelaksanaan sektor usaha baru di bidang properti, jasa toko online, agen pos, postpaid, pos shop, pos mal dan pos kampus.

Berbagai sektor usaha baru itu diharapkan dapat meningkatkan penghasilan (revenue) perusahaan yang pada 2012 ini mencapai Rp3,4 triliun. Pada 2013, penghasilan itu ditargetkan meningkat menjadi Rp4,3-Rp4,4 triliun.

“Kalau pada tahun-tahun sebelumnya kami lebih focus ke pasar ritel, tahun ini kami juga akan membidik pasar korporat yang lebih besar,” imbuh dia.

Untuk mencapai target tersebut, PT Pos Indonesia akan membenahi produk yang sudah ada baik di sektor jasa maupun sektor logistik. Beberapa sektor usaha itu nantinya akan berdiri sebagai anak perusahaan sendiri. Di sektor properti misalnya PT Pos akan memanfaatkan beberapa kantor yang berada di lokasi strategis untuk dikembangkan menjadi hotel. Tahun ini, rencana itu dimulai di Jl Pahlawan dan Jl Cihampelas, Bandung.

“Di Solo juga akan kami bangun hotel di kantor pos yang ada di Jl Adi Sucipto. Kami masih mengurus kesiapannya,” jelasnya.

Tren pengembangan usaha BUMN ini memang sedang gencar dilakukan BUMN. PT Pos pun tidak mau ketinggalan dengan BUMN yang lain. Selain menggarap usaha properti, PT Pos juga akan menggarap sektor ritel yang masih memiliki kue cukup besar. Baik penjualan langsung melalui posmart maupun penjualan online melalui plasapos.com akan lebih digenjot.

Toko online itu bahkan digadang menjadi the biggest online shopping. Beberapa toko ritel kecil dan besar akan digandeng dalam penyediaan produknya. Salah satu toko ritel ternama yang digandeng adalah Connecting Live Singapore.

Selain itu, PT Pos juga akan memulai pembangunan 15 titik pos shop di Indonesia. Selama setahun ditargetkan pembangunan pos shop dapat mencapai 400-500 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya