SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA—Belanja iklan Indonesia diperkirakan berpotensi mencapai Rp113 triliun pada tahun ini, meningkat 18% dibandingkan dengan total realisasi 2012, yaitu Rp92 triliun.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Belanja iklan tahun ini diyakini masih didominasi oleh media televisi, terkait dengan kegiatan menyambut tahun politik 2014.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Harris Thajeb mengatakan meski belanja iklan belum nampak pada awal tahun, tetapi aktivitas itu akan dimulai setelah masa liburan berakhir, yakni akhir Februari atau awal Maret.

“Awal tahun ini nampaknya slow down dulu, karena masih masa liburan hingga Tahun Baru China atau Imlek dan tidak efektif untuk memasang iklan. Kemungkinan akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret,” kata Harris kepada Bisnis, Jumat (4/1/2013).

Jika dicermati, lanjutnya, pada akhir tahun lalu sebenarnya sudah mulai banyak tokoh politik yang muncul di televisi nasional dan berbagai media massa. Menurutnya, iklan melalui televisi masih cukup efektif untuk memperkenalkan citra seseorang.

Iklan politik dipastikan melonjak tahun ini guna menjaring peserta Pemilu 2014 yang mencapai 50% merupakan anak muda. Selain itu, ada tambahan pemilih juga dari anak yang tahun ini berusia 16 tahun.

Dia memprediksi puncak belanja iklan politik akan terjadi pada akhir tahun ini. Pemerintah juga dinilai akan menggelontorkan anggaran yang besar untuk belanja iklan tahun ini.

Fenomena kampanye melalui media sosial, ujarnya, tidak akan mengurangi belanja iklan politik, terutama melalui televisi. Pasalnya, mayoritas penduduk Indonesia masih banyak yang mengkonsumsi tayangan televisi.

“Mungkin kemenangan Jokowi saat Pilkada DKI Jakarta tahun lalu yang memanfaatkan media sosial dan Internet untuk kampanye menjadi inspirasi banyak orang. Namun, yang perlu dicermati sebelumnya dia telah memiliki track record dan kinerja yang bagus. Jadi, potensi iklan politik akan tetap besar,” tuturnya.

Menilik riset AGB Nielsen saat Pemilu digelar pada 2009, belanja iklan sektor pemerintahan dan politik menempati urutan kedua dengan nilai Rp3,6 triliun atau naik 64% dari tahun sebelumnya.

Iklan pemerintahan dan politik ada di bawah iklan telekomunikasi yang menduduki peringkat pertama, yaitu Rp3,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya