JOGJA –- Sepanjang 2012 UPT Pengelolaan Terminal Giwangan mengklaim pendapatan retribusi mencapai Rp2,53 miliar.
“Selama 2012 pendapataan retribusi melampaui target. Awalnya ditargetkan sekitar Rp2 miliaran dan terlampaui menjadi Rp2,53 miliar,” ujar Staf UPT Pengelolaan Terminal Giwangan Agus Windarto kepada Harian Jogja, Selasa (8/1/2013).
Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
Agus memaparkan pendapatan retribusi tertinggi terjadi pada Agustus yakni mencapai Rp299,7 juta. Libur Lebaran dan momen mudik memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan retribusi di terminal Giwangan.
Pendapatan retribusi di terminal Giwangan berasal dari retribusi Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) baik kelas ekonomi maupun non ekonomi, Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), retribusi ruang tunggu, parkir, angkutan perkotaan dan penitipan barang.
“ Tercatat penerimaan retribusi dari jasa ruang tunggu mencapai Rp2,73 juta per hari. Retribusi ruang tunggu pendapatannya lebih besar dibandingkan lainnya,” ujar Agus.
Sementara itu, peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gajah Mada (UGM) Arif Wismadi mengatakan pendapatan DIY dari retribusi terminal ini sebaiknya dikelola dengan bijak. Retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat seyogyanya juga harus dikembalikan lagi ke masyarakat.